MAKASSAR - Amel menyatakan kaget dan merinding saat foto dirinya viral dan disebut netizen mirip Nike Ardila. Meskipun sebelumnya temannya juga mengutarakan hal yang sama, ketika warganet mengamini, Amel tetap kaget. Berkat takdir Tuhan, Amel yang memiliki wajah mirip Nike Ardilla langsung terkenal.
Kepopuleran Nike sebagai artis multitalenta tidak pernah bisa ditandingi di Indonesia. Karena setelah meninggal lebih dari 20 tahun, Nike Ardila tetap diingat.
BACA JUGA:
Selama sejarah dunia hiburan Indonesia ada, hanya Nike Ardilla artis satu-satunya yang mendapatkan penghormatan paling tinggi di mana setiap tanggal kelahirannya dan kematiannya selalu diperingati. Museum dan makam Nike juga selalu ramai dikunjungi penggemarnya di hari lahir dan kematian Nike.
Amel menegaskan meskipun banyak yang bilang dirinya mirip dengan Nike Ardila, dia tidak bisa menggantikan Nike Ardila. "Sosok Nike Ardila itu tidak akan bisa digantikan oleh siapapun, termasuk diri aku sendiri. Tidak akan tergantikan oleh hatiku," tegasnya.
Amel termotivasi karena Nike adalah sosok yang sangat legendaris. Dari 25 tahun meninggalnya Nike, fans selalu support bacakan doanya, itu membuatnya merinding banget.
"Masih berasa mimpi. Tapi balik lagi kan ini pandangan orang lain. Aku sangat menerima masukan mereka, aku terima semoga bisa menjadi motivasi aku untuk lebih baik," jelasnya.
Meneladani Sosok Almarhumah
Amel ingin belajar berhati lembut dari sosok almarhumah. "Sosok yang sangat lembut dan ramah pada semua orang. Karena jarang banget ada sosok seperti Nike Ardila," tegasnya.
Amel pun bersyukur dan akan menggunakan peluang ini dengan baik. Untuk masuk ke dunia entertaiment, Amel merasa harus lebih keras berkarya. "Harus pinter-pinter membagi waktu dan menepati janji. Komitmen selalu dipegang, rendah hati dan ramah. Insya Allah ya lanjut ke dunia hiburan, tapi harus ngobrol dulu sama orang tua. Kalau memang ini jalanku, pasti aku akan berusaha keras. Aku belajar dulu untuk nyanyi atau akting," pungkasnya.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!