Dinkes Sulsel Siapkan Skema Vaksinasi Kelompok Lansia di Wilayah Terpencil
Proses penjemputan dan pengantaran lansia untuk pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. (Foto: Antara)

Bagikan:

MAKASSAR - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan skema khusus untuk melaksanakan vaksinasi pada kelompok lanjut usia (lansia) di wilayah terpencil.

"Kalau di daerah yang jaraknya jauh dari pos pelayanan vaksinasi mungkin itu perlu dibuatkan strategi baru lagi, kalau di kota kan masih mending yah, kalau di kabupaten daerah itu kan memang harus dijemput," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel dr. Nurul Amin di Makassar, Selasa 27 April.

Skema yang dimaksud adalah mendekatkan layanan vaksinasi kepada masyarakat, khususnya kelompok lansia, seperti membuat pos lansia maupun menjemput calon peserta vaksinasi.

Ia menjelaskan rendahnya cakupan vaksinasi lansia juga dipengaruhi akses layanan ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

Oleh karena itu, katanya, cara "menjemput bola" menjadi tuntutan serius pada sejumlah daerah yang memiliki wilayah terpencil, di antaranya Kabupaten Pangkep, Luwu Timur, dan Luwu Utara.

"Termasuk daerah terpencil yang aksesnya ke faskesnya itu kurang bagus yah, kita harus 'jemput bola', inilah tantangannya, seperti di Luwu Timur itu agak jauh-jauh ke puskesmas," ujarnya.

Dokter Nurul menyebut berbagai strategi telah disampaikan kepada kabupaten/kota, bukan hanya yang memiliki wilayah terpencil, tetapi kabupaten lainnya juga mengimplementasikan strategi "jemput bola" bagi lansia dalam mengoptimalkan vaksinasi.

"Sebenarnya mereka menyesuaikan, jadi tinggal guru yang mereka kejar," kata dia.

Optimalkan posyandu lansia

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Luwu Timur Rosmini Pandin menyatakan pihaknya mengoptimalkan posyandu lansia menjadi salah satu sistem pelayanan vaksinasi bagi daerah terpencil.

"Kalau perlu lansianya dijemput, jadi sistemnya bagaimana pelaksanaan posyandu lansia kita optimalkan, di sini kami berkolaborasi semua. Malahan ada teman-teman yang beri gimik-gimik, semisal tawarkan makanan yang penting mau divaksin," kata dia.

Meski demikian, diakui bahwa masih banyak lansia yang menunda divaksin karena alasan Ramadhan sehingga data terakhir Dinkes Luwu Timur mencatat vaksinasi lansia baru mencapai 6,3 persen atau 1.115 orang dari total sasaran 17.658 orang.

"Kita hanya terkendala droping vaksin, tetapi begitu ada maka paling lama tiga hari sudah habis lagi. Alhamdulillah masyarakat juga semakin mengerti dan berlomba untuk divaksin," ujarnya.

Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!