MAKASSAR - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso, menanggapi keluhan rasa kesal dari Ketua RT 05/01 Komplek Polri Duren Tiga, Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Seno Sukarto yang tidak menerima informasi awal kejadian penembakan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Bahkan, sejak awal kejadian baku tembak pada Jumat, 8 Juli, sebagai Ketua RT setempat Seno tidak diinformasikan adanya peristiwa berdarah itu. Padahal Seno juga pensiunan polisi dengan pangkat terakhir Irjen, dan pernah dua kali menjabat Kapolda di Sumatera.
BACA JUGA:
Lanjut, pada saat dilaksanakan olah TKP pada Jumat, 8 Juli, malam, Seno juga menyebutkan tidak mengetahui karena tidak ada laporan.
Beberapa kegiatan Kepolisian yang dilakukan di TKP hingga Rabu, 13 Juli, kemarin siang, Puslabfor dan Tim Inafis Bareskrim Polri kembali mendatangi TKP rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Namun, Ketua RT yang juga pernah menjadi Asrena Kapolri itu masih tidak menerima kabar atau informasi perihal kegiatan di wilayahnya itu.
Menurut Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso, berdasarkan KUHAP, polisi harus minta pendampingan Ketua lingkungan saat memasuki rumah yang akan digeledah atau akan olah TKP.
"Karena ketua lingkungan atau RT akan diminta menjadi saksi dari proses penggeledahan atau memasuki pekarangan tersebut," kata Sugeng Teguh Santoso saat dikonfirmasi VOI, Jumat, 15 Juli, siang.
Proses penggeledahan atas sepengetahuan RT
Keberadaan ketua lingkungan atau ketua RT saat dilakukan proses penggeledahan atau memasuki pekarangan saat olah TKP akan menjadi sah (jika disaksikan ketua RT setempat).
"Ini adalah bentuk transparansi sesuai program Presisi Kapolri," tegasnya.
Sebelumya diberitakan, Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Seno Sukarto selaku Ketua RT 05/01 Komplek Polri Duren Tiga, merasa geram atas kinerja jajaran Polri yang menangani kasus baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Pasalnya, sampai Rabu, 13 Juli ini, kakek pensiunan pejabat tinggi di Kepolisian itu belum mendapatkan informasi apapun dari pihak kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan hingga Mabes Polri terkait kejadian yang terjadi di wilayahnya.
Kakek berusia 84 tahun itu mengaku kesal lantaran dirinya sebagai Ketua RT di Komplek Polri Duren Tiga merasa tidak dihargai.
Padahal, Irjen (Purn) Seno Sukarto tercatat pernah menjabat sebagai Kapolda di Sumatera sebanyak 2 kali.
"Saya ini dianggap apa sih? Ini maaf saja ya. Saya ini Inspektur Jenderal loh. Saya ini Jenderal meskipun RT. Saya juga sesalkan, kenapa kok saya sebagai RT tidak dilapori ada kejadian itu, itu saja," tegas alumni Akpol angkatan ke-9 Rajawali itu kepada VOI di kediamannya, Rabu, 12 Juli, sore.