Berita Pertanian Sulsel: Petani Sulsel Berharap Harga Pembelian Bulog Dapat Bersaing dengan Harga Pasar
Ilustrasi suasana panen dengan menggunakan mobil pemanen yang menggantikan tenaga manusia dalam jumlah banyak. ANTARA

Bagikan:

MAKASSAR - Petani di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan berharap harga pembelian Perum Bulog dapat bersaing dengan harga pasar, sehingga untuk mendukung stok nasional, penyerapannya lebih besar.

"Kalau harga pembelian Bulog bisa bersaing dengan harga pasar, tentu petani lebih memilih menjual ke Bulog daripada pedagang pengumpul," kata Ketua Kelompok Tani Sama Turu H Basri di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulsel, Senin 28 Maret.

Dia menjelaskan, pada masa panen petani mempunyai harapan besar agar harga produksinya tidak jatuh, sehingga semua biaya produksi tertutupi, apalagi di musim panen dalam kondisi yang diselingi hujan.

Gunakan mobil pemanen padi

Menurut dia, rata-rata petani sudah memanfaatkan mobil pemanen padi yang kecepatan memanennya jauh lebih cepat dibandingkan menggunakan tenaga manusia.

"Biaya untuk penggunaan mobil pemanen itu, bisa dalam bentuk pembayaran tunai, juga dalam bentuk bagi hasil dari jumlah gabah yang dihasilkan. Semua itu tergantung kesepakatan kedua belah pihak," katanya.

Sebagai gambaran, bagi petani yang tidak memiliki uang untuk membayar, dapat menerapkan sistem bagi hasil dari gabahnya, misalnya untuk 10 karung gabah, maka satu atau dua karung diantaranya menjadi pembayaran jasa pada si pemilik mobil panen.

Sementara itu, petani lainnya di Kabupaten Pangkep H Baharuddin di Kecamatan Minasa Te'ne menjelaskan, produksi petani tidak perlu diantarpulaukan jika harga penyerapan dari Bulog cukup baik.

Sebagai gambaran, BPS mencatat selama Januari 2021, rata-rata harga GKP di tingkat petani sebesar Rp4.921 per kg atau naik 3,03 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.026 per kg atau naik 3,10 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.

Harga tersebut jauh di bawah harga pembelian pihak swasta, sehingga petani lebih cenderung menjual ke pihak swasta yang notabene sebagian besar mengantarpulaukan beras.

Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!

Ikuti artikel dan berita Sulsel terkini, klik link berikut untuk update info terbaru.