MAKASSAR - Masyarakat Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan melambungnya harga minyak goreng yang menembus angka Rp40.000 per liter di wilayah tersebut.
"Tadi ada yang jual minyak goreng sampai Rp40.000 per liter. Walau pun mahal ya terpaksa tetap dibeli karena tidak ada lagi yang menjual selain itu. Saat ini selain harganya mahal, stoknya juga langka," ujar Yanti (30), warga Kecamatan Curup Tengah, Rejang Lebong, sebagaimana dilansir Antara, Minggu, 6 Maret.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Pantau Langsung Harga Sembako, Disperindag Makassar Sidak Disparitas Harga Minyak Goreng
20 Januari 2022, 12:09
Yanti menjelaskan, adanya kelangkaan minyak goreng ini telah mengakibatkan harga jualnya membubung tinggi walaupun sebelumnya sudah ada operasi pasar yang diselenggarakan pemda ataupun distributor.
Tidak ada stok minyak goreng di setiap toko
Mereka terpaksa membeli minyak goreng ini dengan harga tidak wajar mengingat setiap toko di Kota Curup tidak ada yang menjualnya. kalau pun ada yang menjual, bisa dipastikan harganya sangat mahal.
Sedangkan Rumina (50), salah seorang pemilik toko bahan kebutuhan pokok di kawasan Pasar Atas Curup menjelaskan, jika di tokonya sudah tidak memiliki stok minyak sejak beberapa hari belakangan ini.
"Stoknya sudah habis semua, kalau kemarin masih ada beberapa dus tapi kemudian dibeli pelanggan dan kini belum ada pasokan dari distributor," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Rejang Lebong Upik Zumratul Aini menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan 7.000 liter minyak goreng yang akan dijual dalam operasi pasar di sejumlah lokasi di wilayah itu.
"Operasi pasar ini bertujuan untuk mencegah kelangkaan minyak goreng serta mencegah inflasi daerah. Pembelian minyak goreng ini setiap orangnya dibatasi maksimal 2 liter per orangnya dengan harga Rp14.000 per liter," kata dia.
Stok minyak goreng wilayah itu berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, dari distributor maupun Bulog Rejang Lebong jumlah cukup banyak, namun karena ada masyarakat yang melakukan pembelian dalam jumlah banyak atau sehingga terjadi kenaikan harga.