MAKASSAR - Mantan politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebutkan cuitan 'Allahmu Lemah' murni ditujukan untuk dirinya sendiri, bukan kepada orang lain.
"Jadi cuitan saya itu adalah untuk diri saya sendiri. Jadi tidak untuk menyerang pihak manapun," ujar Ferdinand kepada wartawan, Senin, 10 Januari.
Kata Ferdinand, munculnya cuitan itu karena dia menderita penyakit. Sehingga, ada gejolak dan ketidaksinkronan antara pikiran dan hati. "Tapi itu adalah percakapan antara hati saya dengan pikiran saya," katanya.
Sebenarnya, arti 'mu' dan 'ku' dalam cuitannya itu bukanlah ditujukan untuk orang lain. Namun, untuk dirinya sendiri.
"Jadi mu dan ku-nya itu adalah pikiran dan hati saya, tidak untuk pihak lain sama sekali," kata Ferdinand.
Bawa bukti riwayat kesehatan
Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean memenuhi panggilan pemeriksaan. Dia membawa serta bukti riwayat kesehatan miliknya.
Kata Ferdinand, bukti riwayat kesehatan itu adalah akar masalah dari kasus dugaan penistaan agama. Sebab, dia mengklaim menderita sebuah penyakit yang berdampak terhadap ketidaksingkronan hati dan pikiran.
"Karena inilah penyebabnya ya bahwa yang saya sampaikan kemarin menderita sebuah penyakit sehingga timbullah percakapan antara pikiran dengan hati," katanya.
Pikiran dan hati tidak singkron
Namun, saat disinggung soal cuitan 'Allahmu Lemah' diunggah dalam keadaan tidak sadar, Ferdinand membantahnya. Dia hanya menekankan ada gejolak antara hati dan pikirannya sehingga mencuit kalimat itu di akun Twitternya.
"Kalau dibilang dalam keadaan tidak sadar tidak juga, tetapi permasalahan pribadi saya membuat pikiran saya dengan hati saya terjadi perdebatanlah. Pikiran saya menyatakan sudahlah saya akan mati, kira-kira begitu," kata Ferdinand.
"Jadi cuitan daya itu untuk saya sendiri jadi tidak untuk menyerang pihak manapun tetapi itu adalah percakapan antara pikiran saya dengan hati saya," sambungnya.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!