MAKASSAR - Akibat cuaca ekstrem berupa angin kencang, sebanyak sembilan unit rumah warga di Desa Palalakkang Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan mengalami kerusakan.
“Angin kencang ini mengakibatkan sejumlah atap-atap rumah warga yang menggunakan seng beterbangan. Mereka kebanyakan bermukim di pesisir Pantai Galesong,” jelas Kepala Desa terpilih Riska di Galesong dikutip Antara, Kamis, 2 Desember.
BACA JUGA:
Bukan pertama kali terjadi
Bencana alam ini bukan kali pertama, pernah terjadi beberapa tahun lalu yang kebanyakan peristiwanya terjadi di malam dan dini hari saat warga tengah pulas tertidur.
"Kami sangat prihatin atas musibah yang menimpa warga Palalakkang, bantuan berupa seng untuk pengganti atap rumah yang terbang sudah kita salurkan untuk meringankan beban warga," ujarnya.
Selain bantuan pribadi yang diberikan Kepala Desa Palalakkang, sejumlah bantuan pangan dan alat masak juga telah disalurkan Dinas Sosial Kabupaten Takalar.
Sejumlah orang juga terlihat hadir menyalurkan bantuan untuk puluhan warga dari sembilan rumah di Desa Palalakkang, Takalar tersebut. Dari sembilan rumah rusak, dua rumah berlokasi di Dusun Lambu Toa dan tujuh lainnya dari Dusun Maccini Ayo.
Dekat dari bibir pantai
Secara geografis, posisi sembilan rumah tersebut memang sangat dekat dari bibir pantai dan didominasi oleh rumah panggung sehingga berpotensi memiliki resiko besar terdampak angin kencang.
"Bukan hanya rumah, beberapa ruko juga rusak karena angin kencang subuh itu," imbuh Riska.
Seorang warga bernama Ali Dg.Bantang mengungkapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang dengan sigap mengulurkan bantuan kepada seluruh warga terdampak bencana alam.
Baginya, kecil atau besarnya bantuan yang didapatkan tidak menjadi soal, namun kepedulian pemerintah dan masyarakat sekitar dinilai penting sebagai motivasi baginya untuk bangkit dan menghadapi ujian yang menimpanya.
"Terima kasih telah membantu kami, kepada pemerintah desa dan banyak warga yang turut bergotong royong untuk memperbaiki atap rumah kami yang rusak," ujar warga Dusun Maccini Ayo tersebut.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!