Akui Kesalahan, Baim Wong Berencana Minta Maaf Secara Langsung
Kakek Suhut (Tangkapan Layar YT Langit Entertaiment)

Bagikan:

MAKASSAR - Baim Wong akhirnya mengakui kesalahannya. Warganet makin panas setelah ia mengunggah klarifikasi dan mengaku tidak menyesal atas tindakan yang dilakukannya pada Kakek Suhut. 

Bahkan Nikita Mirzani membuat video untuk menunjukkan betapa sedih dan terlukanya kakek Suhut ketika disebut sebagai pengemis oleh Baim. Nama Baim sendiri menjadi trending di twitter selama dua hari karena banyak yang membicarakan Baim. 

Nampaknya, teguran warganet mempengaruhi perilaku Baim. Rabu, 13 Oktober, Baim meminta maaf melalui unggahannya di Instagram. Dia mengaku ditegur Allah karena kejadian tersebut. 

"Lahirnya Eldrago adalah moment saya untuk belajar.. Ketika Allah kasih teguran untuk saya.. berarti Allah masih sayang sama saya.. Ga ada perasaan yg lebih senang daripada sekarang.. Ga henti2nya saya Bersyukur untuk bilang Alhamdulilah.. karena kejadian ini..," tulis Baim.

Kepada Kakek Suhud, Baim menuliskan kata-kata khusus. "Maap untuk kesalahan saya.. Untuk Kakek Suhut.. Maap ya.. saya salah.. Seharusnya saya bisa lebih sopan.. Banyak belajar saya," lanjutnya.

Minta maaf secara langsung

YouTuber yang sering mengunggah konten berbagi ini mengaku ingin minta maaf secara langsung. "Kalau memang diijinkan.. Insyaallah nanti kalau bisa, saya mau ketemu untuk bilang langsung.. Sekali lg maap Pak," pungkasnya. 

Kemunculan Kakek Suhud di video Baim tanpa disamarkan dan disebut pengemis oleh Baim Wong, membuat anak-anak kakek Suhud marah dan sedih. Mereka ingin video tersebut dihapus. 

"Anak-anak saya sedih. Saya nggak pernah ngemis. Baim kan klarifikasi, lalu saya bikin klarifikasi. Jangan begitu lah. Dia tetap aja bikin klarifikasi kayak ngeledek saja. Saya bukan pengemis. Saya jualan buku kalau Jumat di Masjid Cut Mutia. Saya ditelepon banyak orang, saya nggak kuat sampai ngungsi di rumah adik," jelas Kakek Suhud di Kanal YouTube Langit Entertaiment. 

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!