Syuting Aku Lupa Aku Luka, Junior Roberts Sempat Dengar Suara Aneh di Atas Pohon

Makassar—Film Aku Lupa Aku Luka merupakan pilihan tontonan baru yang dapat Anda lihat di KlikFilm. Kisah film horor ini dimulai pada suatu malam di dalam hutan yang gelap ketika seorang wanita (Laura, 24 tahun) menyeruak keluar dari dalam tanah. Tubuhnya kotor dan terluka. Dia tidak memahami kenapa dia terkubur, bahkan dia tidak ingat tentang dirinya.

Yang dia tahu, dia harus kabur mencari pertolongan. Hingga akhirnya dia menemukan jalan raya dan menghentikan sebuah mobil yang dikendarai Rey (28 tahun).

Berperan sebagai Laura di film Aku Lupa Aku Luka, Shalsabilla Adriani mengaku senang selama syuting film ini. "Jerome banyak memberikan pelajaran kepada aku. Karena kami seumuran semua, jadi ngga ada masalah selama syuting. Padahal kita baru kenalan saat syuting," ungkapnya saat gala premiere, Jumat, 8 Oktober.

Proses produksi berjalan lancar

Hal senada juga diungkapkan oleh Jerome Kurniawan. "Selama proses produksi kami semua asyik-asyik aja. Kebersamaan erat banget. Nggak ada yang ribut-ribut, semua lancar-lancar aja," tambah Jerome.

Sedikit berbeda dengan Jerome dan Shalsabilla, Junior Roberts mengaku sempat mendengar suara dari atas pohon. "Kita syuting selama seminggu nggak ada aneh-aneh. Cuma, paling kita dengerin kayak ada suara di atas pohon. Cuma kita ga kepiran macem-macem sih," ujarnya.

Sementara itu, Dewa Dayana menyatakan selama syuting film ini, semua protokol kesehatan diterapkan dengan disiplin. "Tidak ada rasa khawatir selama syuting. Karena kita setiap hari swab antigen, dan semua protokol kesehatan dijalani dengan ketat. Paling bagaimana dengan kita saja yang harus menjaga kesehatan tubuh," jelasnya.

Sutradara film Aku Lupa Aku Luka, Dyansunu Prastowo berharap film ini bisa menghibur. "Semoga pecinta film Indonesia berkenan saja dengan film ini, dan bisa menghibur penonton semua," harapnya. Film ini bisa Anda tonton di KlikFilm dengan berlangganan Rp10 ribu/minggu.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!