MAKASSAR - Salah satu kemajuan teknologi yang merambah di dunia anak adalah permainan game online yang sering membuat anak menjadi kecanduan. Lalu sebaiknya, berapa batas waktu maksimal bagi anak untuk memainkan game online sesuai usianya?
Menyadur laman Merdeka, Selasa, 31 Agustus, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rutgers University-New Brunswick menyebutkan bahwa bermain game online sebaiknya dibatasi hanya satu jam saja pada tiap hari kerja, sedangkan jumlah jam maksimal yang disarankan pada akhir pekan adalah empat jam.
BACA JUGA:
Sedangkan di China, Melansir CNN Indonesia, gamer di bawah 18 tahun hanya akan diizinkan bermain online antara pukul 20:00 dan 21:00 pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu. Pada hari libur sekolah, anak-anak diperbolehkan bermain sedikit lebih lama, dengan alokasi waktu 60 menit per hari.
Pembatasan waktu ini didasari dari hasil penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Computers in Human Behavior, yang menyebutkan bahwa anak usia sekolah cenderung mengalami penurunan prestasi belajar ketika tidak ada batasan waktu bermain gim.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang bermain game online selama empat jam atau lebih setiap hari cenderung untuk lebih sering membolos. Sementara itu, siswa yang menggunakannya kurang dari satu jam dan lebih banyak untuk berhubungan dengan teman sekolah, cenderung tidak bosan ketika bersekolah.
Memberi tenggat pada aktivitas yang disukai anak tentu saja tidak serta merta bisa langsung diterima oleh buah hati. Untuk itu, orang tua tidak hanya bertindak sebagai pemberi aturan tapi juga pencari solusi. Agar anak mau patuh mengurangi waktunya bermain gim, maka orang tua pun wajib untuk menciptakan aktivitas menarik lain untuk anak.
Tips untuk orang tua
Melakukan permainan atau aktivitas yang sama setiap harinya tentu membuat anak merasa bosan. Agar anak tidak bosan, usahakan agar memberikan anak aktivitas lainnya yang menarik. Ajak anak melakukan aktivitas baru yang membuatnya lebih kreatif, semangat dan senang. Aktivitas tersebut bisa bercocok tanam, memasak, membaca buku cerita, melukis, memancing dan masih banyak lagi.
Selain itu, Anda dapat menjauhkan anak dari jangkauan gadget. Saat bersama anak, usahakan agar orang tua tidak sibuk dengan gadget masing-masing. Hal ini hanya akan membuat anak semakin tertarik dengan gadget dan mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya.
Terakhir, jangan mudah terpancing rengekan anak. Saat gadget atau permainannya diminta anak pasti akan merengek. Apalagi jika ia sudah sangat menikmati gadget dan permainannya tersebut.
Jika memang ingin anak tidak kecanduan gim dan gadget, pastikan untuk tidak mudah terpancing rengekan anak. Mungkin akan terasa kasihan, melihat anak merengek hingga tantrum, tetapi demi kebaikan mereka, pastikan untuk tetap menjadi orang tua yang tegas dan disiplin pada anak.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!