Makassar—Semua hal yang dijalankan secara berlebihan, tentunya tak akan memberikan pengaruh baik dalam aspek kehidupan, terutama bagi mental dan fisik. Salah satunya adalah kerap menonton film porno, yang efeknya telah diteliti sejak lama pada perilaku oleh ahli termasuk ahli saraf, psikiater, dan psikolog.
Melalui berbagai bidang, menonton film porno terlalu sering ternyata lebih banyak dampak buruknya daripada baiknya. Dilansir Science Focus, Sabtu, 18 Desember, Dr Valerie Voon dari Departemen Psikiatri di Universitas Chambridge menemukan bahwa orang dengan ‘perilaku seksual kompulsif’ (sebutan peneliti pada orang yang ketagihan menonton film porno) memperlihatkan pola aktivitas otak yang tidak wajar.
BACA JUGA:
Voon belum menyebut seseorang yang kerap menonton film porno sebagai pecandu, tetapi ia menyebutnya berdasarkan temuan dalam studinya, yaitu pengaruhnya pada perilaku seksual kompulsif atau penonton yang melihat secara berlebihan dan kompulsif.
Efek film porno dalam kehidupan
Secara umum, dalam studi Voon mendapati mereka yang menonton film porno secara kompulsif berefek pada kesulitan dalam hubungan, kehilangan pekerjaan, bahkan percobaan bunuh diri.
Temuan Voon diteliti memanfaatkan magnetic resonance imagining (MRI) untuk menyelidiki jauh ke dalam anatomi otak. Timnya menyimpulkan bahwa ada aktivitas yang lebih besar di tiga wilayah otak yang berbeda pada orang yang menunjukkan perilaku seksual kompulsif.
Pertama, wilayah otak pada stratum ventral yang fungsinya berkaitan dengan menangani penghargaan dan motivasi. Kedua, cingulate anterior dorsal yang berkaitan dengan penghargaan dan keinginan, dan ketiga, amigdala yang bertugas sebagai pemroses emosi.
Penurunan aktivitas di area otak
Di samping penelitian Voon, pada tahun 2014 studi Brain Structure and Functional Connectivity Association With Pornography Consumption: Brain On Porn yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Psychiatry menuliskan bahwa terdapat penurunan aktivitas di bagian banyak area otak pada penonton porno biasa. Peneliti menemukan bahwa pornografi dapat mengubah fungsi otak. Namun dalam penelitian ini mencatat bahwa sudah ada karakteristik tertentu sebelum menganggap orang tersebut kecanduan film porno.
Meskipun belum ada ukuran jelas apa dan seberapa banyak seseorang menonton film porno sehingga disebut kecanduan, tetapi menurut Vood hal tersebut ada kaitannya dengan tingkat neurobiologis. Seorang ahli saraf di UCLA, dokter Nicole Prause, menjelaskan bahwa kecanduan pornografi tidak terlihat seperti kecanduan lainnya. Tambahnya lagi, apa yang disebut ‘kecanduan’ porno dan seks terlihat mirip dengan orang yang suka main judi.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!