5 Cara Ini Efektif untuk Kontrol Emosi Saat Anak Membuat Anda Marah
Ilustrasi cara agar tidak gampang marah pada anak (Freepik/People Creations)

Bagikan:

MAKASSAR - Emosi marah yang meledak-ledak tentunya tidak tepat untuk dilakukan di depan anak. Apabila anak melakukan kesalahan, orang tua perlu mengarahkannya agar mereka dapat memahami dan memperbaikinya. Namun, bagaimana jika buah hati Anda menyulut emosi marah? Tenang, orang tua tetaplah manusia biasa yang perlu belajar memiliki kontrol atas emosi.

Ketika Anda berkata keras pada anak-anak, alih-alih akan meredakan kecemasan Anda, justru membuat suasana semakin keruh. Dilansir Empowering Parents, Selasa, 25 Januari, jika Anda tidak bisa tenang dan terkendali, maka Anda sedang menghadirkan suasana yang coba Anda hindari. Bagaimana cara agar emosi tetap terkendali? Nah, lakukan teknik di bawah ini supaya Anda tetap tenang saat menghadapi anak-anak.

Visualisasikan hubungan positif dengan anak Anda

Bayangkan hubungan ideal Anda dengan anak Anda lima atau sepuluh tahun dari sekarang. Tanyakan pada diri sendiri, “Apakah cara saya menanggapi anak saya sekarang akan membantu saya memiliki hubungan yang saya inginkan? Apakah dengan respons marah yang seperti ini akan membantu saya dan anak saya mencapai tujuan?”

Pertanyaan tersebut adalah ruang reflektif. Dengan demikian, Anda akan memperlakukan anak dengan hormat seperti Anda ingin dia memperlakukan Anda.

Menyadari batas-batas

Seperti sebuah kotak, setiap orang mempunyai batas-batas kontrol. Maka, sadari batas-batas yang Anda punya dengan berlandaskan pikiran, perasaan, dan tanggung jawab. Tawar batas-batas tersebut, tetapi tetap diskusikan dengan anak untuk mengerti dan mengenali batas yang Anda punyai.

Setelah itu, tawar batas diri dan tetap dalam kendali kontrol jikapun emosi negatif akan meledak. Misalnya dengan mengalihkan perhatian Anda sejenak atau mengambil udara segar.

Gunakan self-talk positif

Bicara pada diri sendiri atau self-talk akan memberi pengaruh besar, menurut psikolog. Dengan self-talk positif, Anda dapat mengontrol suara di kepala sehingga menghasilkan ketenangan alih-alih kecemasan. Misalnya gunakan kata-kata “Berhenti”, “Bernapas”, “Pelan-pelan”, hingga “Apakah itu penting?”. Kata-kata pendek ini bisa membantu Anda tetap terkendali.

Buat komitmen pada diri sendiri

Membuat komitmen pada diri sendiri membuat Anda tidak mudah kelepasan dan marah. Ketika mulai memuncak, tariklah diri dan perhatikan apa yang memicu kemarahan Anda. Memang tidak mudah awalnya, tetapi jika sudah terbiasa menjalankannya, Anda dapat mengontrol amarah dan mengekspresikan kemarahan dengan cara yang lebih tenang.

Ambil napas dalam-dalam

Napas merupakan aliran energi, termasuk emosi. Ketika merasa kemarahan mulai memuncak, tarik napas dalam-dalam. Luangkan waktu sejenak untuk memikirkan semuanya. Anda bisa menanggapi perilaku anak tetapi tidak bereaksi keras. Artinya, sebelum memberikan respons, cobalah pikirkan alih-alih spontan membentak.