5 Jenis Tempe yang Berbahan Baku Selain dari Kedelai, Sudah Pernah Coba?
Ilustrasi tempe selain dari kedelai (Pexels/Cottonbro)

Bagikan:

MAKASSAR - Kedelai biasa digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis makanan di Indonesia. Mulai dari tempe, tahu, kecap, tauco, hingga susu kedelai. Sebagai lauk alternatif, ada 5 jenis tempe selain kedelai. Apa saja jenis-jenisnya? Berikut kami sajikan daftarnya.

Tempe lamtoro

Lamtoro dikenal juga dengan mlanding, dengan nama ilmiah Leucaena leucocephala. Masyarakat umum juga menyebutnya dengan petai cina. Jika dibandingkan dengan tempe berbahan kedelai, tempe lamtoro juga mengandung protein yang baik.

BACA JUGA:


Tempe kacang hijau

Kacang hijau bisa jadi alternatif bahan yang diolah menjadi tempe. Proses membuat tempe kacang hijau langkahnya sama seperti tempe kedelai. Pertama, dicuci bersih dan dipilah biji yang baik. Pisahkan juga dengan kulit arinya. Kemudian kukus selama 30 menit agar menghasilkan tekstur yang empuk.

Dinginkan beberapa saat dan campurkan dengan ragi. Terakhir, bungkus dengan daun pisang atau daun jati. Agar peragian sempurna, diamkan dalam suhu riang selama 1 – 3 hari.

Tempe benguk

Tempe benguk berbahan kacang koro dengan bentuk pipih dan lebih besar dibanding kedelai. Rasanya unik, biasanya dimasak bacem, sayur lodeh, dan digoreng. Cara membuat tempe selain dari kedelai atau dengan kacang benguk ini prosesnya butuh waktu yang lama.

Kacang benguk harus direndam selama 48 jam. Tujuannya untuk menghilangkan aroma apek dan melunakkan kacang sebelum dicampur dengan ragi.

Tempe gembus

Gembus atau gembos adalah karakter jenis tempe ini. Meski secara esensial memakai bahan ampas tahu, tempe ini punya tekstur yang lembut dan lebih rapat dibanding dengan tempe dari kedelai utuh.

Biasanya, tempe gembus diolah dengan digoreng maupun disayur lodeh atau tumis bersama kacang panjang.

Tempe bongkrek

Tempe bongkrek populer dari daerah Banyumas, Jawa tengah. Jenis tempe ini juga populer dalam karya sastra, novel, Ahmad Tohari yang berjudul Ronggeng Dukuh Paruk.

Bagaimana cita rasa dari tempe yang berbahan ampas kelapa dicampur dengan biji kedelai? Campuran dan proses fermentasi yang tidak tepat bisa menjadikan tempe ini sebagai makanan beracun karena terkontaminasi bakteri Burkholderia gadoli yang menghasilkan asam bongkrek dan toxoflavin.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!      

Terkait