MAKASSAR - Setelah akhir pekan lalu ditutup pada level 7.084,65, Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai masih berpeluang menguat terbatas, menguat 27,30 poin atau 0,39 persen.
Analis Fundamental B-Trade Raditya Krisna Pradana melihat, rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi katalis positif bagi pasar, di tengah ketidakpastian makro ekonomi global dan tingginya inflasi.
Hanya saja, Raditya mewaspadai posisi IHSG saat ini yang rawan berada di akhir fase kenaikan dan menyimpan peluang memulai koreksi ke area 6.600 - 6.650.
"Setelah koreksi ini selesai, kami proyeksikan IHSG akan kembali membentuk new high," kata Raditya dalam risetnya.
Pekan depan masih menguat terbatas
Menurut analisisnya, IHSG pekan depan masih berpotensi menguat terbatas ke level 7.140. Pelaku pasar diimbau waspada jika IHSG ditutup di bawah posisi 6.949 sebab dapat terseret ke penurunan yang lebih dalam.
Research Analyst Reliance Sekuritas Lukman Hakim menambahkan, sentimen pertumbuhan Gross Domestic Bruto (GDP) Indonesia yang di atas konsensus, akan menjadi dorongan bagi IHSG. Hal ini bisa membuat kepercayaan investor asing semakin deras mengalir.
Oleh karena itu, pada pekan depan investor dapat memperhatikan saham-saham dengan pembelian asing yang cukup besar seperti BBCA dan TLKM. Lukman menjagokan sektor perbankan, teknologi, dan telekomunikasi.