MAKASSAR - Hobi merawat berbagai jenis tanaman cukup digemari akhir-akhir ini. Mulai dari tanaman hias daun, tabulampot, bunga, hingga bonsai. Karena saking banyaknya jenis tanaman yang dapat dipilih, salah satu alternatifnya adalah bunga dengan manfaat segunung seperti geranium.
Geranium merupakan jenis tanaman yang ada sekitar 300 spesies. Ciri tanaman hias Geranium tumbuh bersemak dari keluarga Geraniaceae yang sebagian besar habitat aslinya di Afrika Selatan. Berbagai warna Geranium umumnya dirawat sebagai tanaman hias, antara lain putih, merah muda, ungu, dan merah.
BACA JUGA:
Membudidayakan Geranium bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu stek dan pembenihan biji. Namun, sebagian besar diperbanyak dengan stek batang karena lebih sederhana dan tidak menunggu waktu yang lama.
Lebih menyenangkan lagi, Geranium bisa berbunga di tengah musim panas. Bahkan musim semi dan musim gugur tidak enggan untuk berbunga.
Bunga Geranium dikenal juga dengan Tapak Dara. Tumbuh meninggi bisa sampai 4 meter tergantung varietas. Tak perlu khawatir apabila Anda tinggal di kawasan yang panas. Sebab tanaman Geranium dapat bertahan hidup meski dengan paparan matahari penuh serta tanah yang kering.
Nah, apa saja manfaat dari bunga warna-warni nan cantik ini? Berikut daftarnya.
Manfaat tanaman geranium
Diseduh sebagai tisane
Teh selain dari daun Camelia sinensis dan diolah dari bunga, akar, umbi, dan kulit batang disebut dengan tisane. Bunga geranium bisa diseduh sebagai tisane dan memberikan efek menenangkan.
Diolah menjadi essential oil
Minyak esensial atau essential oil dipakai untuk pewangi tubuh maupun ruangan. Efek yang dihasilkan sama seperti manfaat geranium sebelumnya, yaitu membuat lebih tenang, pengusir nyamuk, dan membersihkan udara dalam ruangan.
Pengusir nyamuk
Rumah yang cantik berhias bunga geranium bisa jauh dari serangan nyamuk nakal. Seperti halnya tanaman lavender, bunga geranium juga memendarkan aroma citrus yang tak disukai nyamuk.
Anda bisa meletakkannya di dalam maupun di luar ruangan. Hanya saja, pastikan terpapar cukup cahaya untuk mengoptimalkan proses fotosintesis.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!