Cegah Penularan COVID-19, Kodim Mamuju Siapkan Vaksin 550 Dosis
Damdim 1418 Kabupaten Mamuju, Kolonel Infanteri Tri Aji Sartono, di Mamuju, Kamis, (22/7/2021) ANTARA/M Faisal Hanapi

Bagikan:

MAKASSAR - Kodim Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat 1448 Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat menyediakan vaksin 550 dosis dalam rangka pencegahan penularan COVID-19.

Damdim 1418 Kabupaten Mamuju, Kolonel Infanteri Tri Aji Sartono, di Mamuju, Kamis 22 Juli, mengatakan, Damdim Mamuju kembali melakukan vaksin untuk tahap keempat.

Ia menjelaskan, sebanyak 550 dosis vaksin disiapkan untuk tahap keempat kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Mamuju dan Mamuju Tengah yang menjadi wilayah tugas Kodim Mamuju.

"Program serbuan vaksin yang digencarkan Kodim 1418 Mamuju membuahkan hasil yang memuaskan, karena disambut antusias masyarakat dengan melakukan vaksin," katanya.

Sebanyak 3.990 warga sudah divaksin

Ia mengatakan, sejak 1 Juli 2021, Kodim Mamuju telah melakukan vaksin dan sebanyak 3.990 warga Mamuju telah divaksin menggunakan vaksin Sinovac dan AstraZeneca.

"Sudah tiga tahap Kodim Mamuju melakukan vaksin dengan target 3.990 warga yang dipusatkan di kodim 1418 Mamuju dan Markas Komando Pangkalan Angkatan Laut (Mako Lanal) Mamuju, dan saat ini akan memasuki tahap keempat," katanya.

"Kerja keras semua pihak khususnya para personel Kodim 1418 Mamuju dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, vaksin dilakukan untuk mencegah pandemi COVID-19," katanya.

Ia mengatakan, upaya pencegahan COVID-19 serta menepis stigma buruk vaksinasi yang selama ini berkembang pesat di lingkungan masyarakat terus disosialisasikan Kodim Mamuju.

"Masyarakat yang awalnya enggan melakukan vaksin, menjadi dengan sukarela mendaftarkan diri, dan alhamudillah capaiannya cukup memuaskan, ini berkat doa dan kerja keras kita semua untuk melindungi masyarakat kita dari penularan COVID-19," katanya.

Ia menyampaikan, warga yang hendak melakukan penyuntikan vaksin akan diberikan kemudahan dengan membawa identitas diri berupa KTP dan nomor telepon yang aktif.

"Warga tidak langsung divaksin. melainkan melakukan pemeriksaan medis untuk memastikan apakah masyarakat kita bisa divaksin atau tidak, jadi tidak perlu takut vaksin," katanya.  

Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!