MAKASSAR - Pemerintah Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memberikan dukungannya untuk para hafidz Quran, yang merupakan binaan pondok pesantren untuk membantu menerapkan pendidikan karakter.
"Kami memberikan dukungan dan menjali kemitraan dengan pondok pesantren sehingga Kabupaten Sinjai tidak akan kekurangan penghafal Al Quran," kata Wakil Bupati Sinjai, Hj Andi Kartini Ottong disela acara tasyakuran dan khataman Al Quran Angkatan IX santri dan satriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jibal, Kabupaten Sinjai, Rabu 07 Juli.
Menurut dia, dengan kegiatan khataman Al Quran ini menandakan bahwa Kabupaten Sinjai tidak akan kekurangan penghafal Al-Quran, apalagi 47 santri dan santriwati yang mengikuti khataman Al Quran dengan masa hafalan hanya setahun lebih.
"Waktu yang begitu singkat namun mampu menghafal hingga 30 juz. Ini sebuah pencapaian yang luar biasa dan sangat membanggakan," katanya.
Dengan semakin banyaknya hafidz dan hafidzah di Sinjai, kata dia, Insya Allah akan membawa keberkahan bagi daerah dan masyarakat dan target untuk pencapaian pendidikan karakter dapat tercapai.
Masjid-masjid Tidak Kekurangan Calon Imam Lagi
Karena itu, menurut Andi Kartini Ottong, masjid-masjid tidak kekurangan calon imam lagi, karena para penghafal Al Quran semakin bertambah di daerah berjuluk "Bumi Panrita Kitta" itu.
Sementara pihak pesantren tersebut menyatakan bahwa Ponpes Nurul Jibal merupakan satu-satunya pesantren yang mewakili Kabupaten Sinjai di ajang lomba MTQ maupun STQH di tingkat Provinsi Sulsel.
Disebutkan bahwa terobosan-terobosan yang dilakukan pembina pesantren juga sangat membantu masyarakat dalam menghasilkan generasi Qurani.
Dengan tekad yang kuat dan keikhlasan dalam membina, pendidikan di pesantren ini tidak dipungut biaya dan berniat tulus untuk mencetak para penghafal Al-Quran yang baik.
BACA JUGA:
Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!