Plt Gubernur Sulsel Menggagas Pengubahan Nama RS Pusat Otak Nasional Menjadi Rumah Sehat untuk Pencegahan dan Recovery
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (dua kanan) menerima kunjungan Tim Kemenkes RI terkait rencana pembangunan RS Pusat Otak Sulsel di Makassar. (Foto: Antara)

Bagikan:

Makassar— Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman memulai pengubahan nama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional yang rencananya akan dibangun bersama Kementerian Kesehatan menjadi rumah sehat untuk pencegahan dan recovery (pemulihan).

Andi Sudirman Sulaiman mengusulkan pengubahan nama itu saat menerima kunjungan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (Yankes) Kementerian Kesehatan RI Prof dr Abdul Kadir di Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulsel, Makassar, Jumat, terkait rencana pembangunan RS tersebut.

"Kita usul agar nomenklatur sedianya bisa diubah nama menjadi rumah sehat, sehingga masyarakat ke rumah sehat bukan karena sakit tapi lebih banyak karena sifatnya preventif," katanya.

"Kita ingin menggagas rumah sehat, meski ada penanganan melalui recovery, namun kita lebih perkuat bagaimana pencegahan," lanjutnya.

Olehnya itu, lanjut dia, untuk mendukung hal itu nantinya akan dibantu melalui puskesmas.

"Seperti namanya sebagai pusat kesehatan masyarakat, bisa menjadi promotor kesehatan. Sehingga saling menguatkan dengan puskesmas di seluruh Sulawesi Selatan, sebagai garda terdepan promotor kesehatan," jelasnya.

Kunjungan kedua rombongan Kemenkes

Ia menjelaskan, pertemuan ini pun menjadi pembahasan lebih lanjut, di mana ini menjadi kunjungan kedua rombongan Kemenkes untuk melakukan survei beberapa titik lokasi rencana pembangunan. Bahkan keduanya pun sempat bertemu pada 17 April 2021.

"Rencana pembangunan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional ini merupakan kerjasama antara Kementerian Kesehatan RI dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Anggarannya sekitar Rp 900 miliar dari APBN,"ujar Andi Sudirman.

Rumah Sakit Pusat Otak Nasional ini, kata dia, bukan hanya menangani otak, namun juga bisa menjadi pusat penanganan jantung, stroke, kanker dan lainnya.

"Untuk rencana proses pengerjaan fisik diperkirakan pada tahun 2022. Saat ini, masih melakukan survei lokasi di beberapa lahan aset milik Pemprov," ujarnya.

Ikuti info dan berita lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!