MAKASSAR - Tokoh masyarakat berpandangan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila harusnya menjadi momentum untuk membentengi Indonesia dari pengaruh luar yang dapat menghilangkan nilai-nilai kearian lokal dan budaya leluhur.
Hal itu diungkapkan tokoh masyarakat Abdul Waris di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa 02 Juni.
BACA JUGA:
Dia mengatakan dalam memaknai Hari Lahir Pancasila 1 Juni, tidak membutuhkan kemegahan apalagi di tengah pandemi COVID-19, melainkan harus dimaknai dengan kemampuan untuk menghadirkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan.
Alasannya, karena Pancasila lahir dari nilai-nilai luhur bangsa dan sejalan dengan ajaran agama yang diakui secara resmi di Indonesia.
"Tantangan saat ini adalah mulai terkikisnya pengamalan nilai-nilai tersebut yang ditandai dengan berkurangnya sopan santun, hilangnya budaya malu melakukan korupsi dan sebagainya," katanya.
Perbedaan nilai Pancasila era orde lama dan orde baru
Secara umum dia menilai, terdapat perbedaan nilai Pancasila di era orde lama dengan era orde baru.
Pemerintahan orde lama menganggap hari lahir Pancasila sebagai modal dan bentuk perjuangan disebabkan kondisi sosial budaya yang berada dalam masa peralihan dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat merdeka.
Selanjutnya, pemerintah berusaha untuk menjadikan pancasila sebagai akar nilai-nilai juang untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia yang baru saja proklamirkan.
Namun di era orde baru lebih dimaknai kepada proses pembangunan nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Berkaitan dengan hal itu, ia berharap agar generasi penerus mampu menerapkan nilai-nila dari 5 sila Pancasila, bukan sekedar hafalan namun di hadirkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ikuti info dan berita lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!