Tenaga Gizi Kesehatan di Sulbar Terbatas, Upaya Pencegahan Stunting Jadi Terkendala
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulbar dr Muhammad Ikhwan. (Foto: Antara)

Bagikan:

MAKASSAR - Dalam penanganan program pencegahan stunting di Provinsi Sulawesi Barat, tenaga gizi kesehatan berjumlah terbatas sehingga menjadi kendala.

"Jumlah tenaga gizi hanya satu orang pada setiap puskesmas sehingga menjadi kendala dalam upaya pencegahan stunting di Sulbar," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Dr Muhammad Ikhwan di Mamuju, dilansir dari Antara, Rabu 14 April.

BACA JUGA:


Ia menjelaskan, tenaga gizi yang dimiliki puskesmas tersebut mengemban tugas yang banyak dalam rangka pelayanan puskesmas sehingga tenaga gizi untuk program stunting perlu ditambah.

Menurut dia, program penanganan stunting di Sulbar telah dilaksanakan pemerintah dengan membentuk relawan kesehatan untuk membantu pemerintah menjalankan penanganan stunting.

Terkendala dengan kesadaran masyarakat

Namun, lanjutnya, terdapat kendala yang dihadapi pemerintah dalam penanganan stunting, yaitu masih kurangnya pemahaman masyarakat dalam penanganan stunting tersebut.

"Butuh peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pemahaman stunting dengan pemberian asi ekslusif kepada anak," katanya.

Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, menuturkan angka penderita stunting di Sulbar mencapai 40,38 persen.

Ia mengatakan, penderita stunting di Sulbar merupakan tertinggi kedua di Indonesia sehingga program pembangunan sektor sumber daya manusia perlu diselenggarakan dalam rangka menekan angka stunting tersebut.

Menurut dia, sangat diperlukan kepedulian semua pihak dan kerjasama multi sektor untuk melakukan penanganan masalah stunting.

Ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!