Tandatangani Kesepakatan, Polandia Borong 48 jet Tempur, 980 Tank Tempur dan 648 Howitzer dari Korea Selatan
Ilustrasi tank K2 buatan Korea Selatan. (Wikimedia Commons/대한민국 국군/Republic of Korea Armed Forces)

Bagikan:

MAKASSAR - Pada Hari Rabu waktu setempat, Polandia menandatangani kesepakatan dasar dengan Korea Selatan, untuk mendapatkan pesawat tempur serang ringan FA-50 buatan Korea, tank tempur K2 dan howitzer self-propelled K9.

Di bawah "kontrak kerangka kerja," Polandia akan membeli 48 jet FA-50, 980 tank tempur K2 dan 648 howitzer K9, sebut pemerintah Polandia, mendeskripsikan kesepakatan itu sebagai salah satu pesanan pertahanan "paling penting dan terbesar" negara itu dalam beberapa tahun terakhir, dikutip dari Korea Times 28 Juli.

Kontrak datang ketika Polandia telah berusaha untuk "mengisi celah" yang dihadirkan oleh pengiriman sistem senjata ke Ukraina yang telah berperang melawan Rusia. Warsawa tidak menjelaskan perkiraan biaya untuk kontrak tersebut.

Pengiriman 180 tank K2 diharapkan akan diawali tahun ini, sementara 800 tank K2 akan diproduksi di Polandia. Polandia juga berencana untuk membeli 48 howitzer K9 terlebih dahulu dan memesan 600 lebih setelahnya.

Kementerian Pertahanan Nasional Polandia sebelumnya menyebutkan, negara itu berencana untuk membeli 48 pesawat tempur serang ringan FA-50, dengan batch pertama 12 jet akan dikirimkan pada pertengahan tahun depan.

Berencana dirikan sekolah internasional

Ini akan menandai ekspor FA-50 terbesar Korea Aerospace Industries (KAI). Setelah mengirimkan 12 FA-50, KAI berencana untuk membangun pusat perawatan, perbaikan, overhaul (MRO) di Polandia untuk membantu memastikan operasi jet tempur yang stabil.

KAI juga berencana mendirikan sekolah internasional untuk melatih pilot.

Di sela-sela penandatanganan kontrak, Wakil Perdana Menteri Polandia dan Menteri Pertahanan Mariusz Blaszczak menyebutkan, sistem senjata Korea Selatan paling cocok untuk memenuhi kebutuhan pertahanan negaranya dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti teknologi, biaya dan waktu penempatannya.

Diketahui, kesepakatan ini mencerahkan prospek bagi perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang berusaha untuk menciptakan atau memperkuat pijakan mereka di Eropa.

"Eropa adalah pasar yang sama pentingnya dengan Amerika Serikat. Di balik pesanan di Eropa, kami akan meningkatkan upaya untuk mencapai tujuan mengekspor 1.000 pesawat Korea," kata CEO KAI Ahn Hyun-ho seperti dikutip.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!

 

Ikuti info dan artikel lainnya di VOI Sulsel, Klik Tautan Berikut untuk info selengkapnya.