Presiden Erdogan Peringatkan Finlandia dan Swedia dengan Tegas: Kami Menunggu Tanggapan Permintaan Ekstradisi, Jangan Harap Kompromi
Presiden Erdogan (ketiga dari kanan) saat menghadiri KTT NATO di Madrid tahun 2022. (Wikimedia Commons/U.S. Mission to NATO)

Bagikan:

MAKASSAR - Presiden Recep Tayyip Erdoğan menyebutkan Turki masih mempunyai harapan konkret dari Swedia dan Finlandia, terkait kekhawatirannya mengenai kelompok teroris, karena kedua negara berjanji untuk memenuhi tuntutan Ankara untuk menjadi anggota NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).

“Kami sedang menunggu tanggapan atas permintaan ekstradisi kami dan kedua negara seharusnya tidak mengharapkan Turki untuk berkompromi,” kata Erdogan dalam siaran langsung di TRT Senin, dikutip dari Daily Sabah 26 Juli.

Dia melanjutkan, kedua negara seharusnya tidak mengharapkan Turki untuk mendukung aksesi NATO mereka, kecuali mereka mencegah teroris menjalankan kegiatan anti-Turki.

Lebih jauh, Presiden Erdogan juga menyebutkan Ankara juga terganggu oleh sikap yang dilakukan oleh Jerman, Prancis, Italia dan lainnya mengenai kekhawatiran kontraterorisme Ankara. Dia mencatat bahwa delegasi Swedia dan Finlandia telah mengatakan bahwa negara-negara Eropa lainnya mempunyai sikap yang sama.

Persetujuan bersyarat sebagai anggota NATO

Pekan lalu, residen Turki Recep Tayyip Erdogan tegas kembali mengingatkan, negaranya memberikan persetujuan bersyarat terhadap pencalonan Swedia dan Finlandia sebagai anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), dan dapat menghentikan proses tersebut jika kedua negara gagal memenuhi langkah-langkah yang diperlukan terkait penanganan teroris.

"Kami melihat bahwa Swedia secara khusus tidak memenuhi janjinya," kata presiden dalam konferensi pers di Kompleks Kepresidenan di ibu kota Ankara.

Presiden Erdogan mencatat, Turki telah secara terbuka dan sering menegaskan kembali keprihatinannya mengenai ekspansi NATO, dan Ankara memiliki sikap tegas mengenai masalah tersebut.

"Sebagai Turki, sikap kami jelas. Selebihnya terserah mereka," tegas Presiden Erdogan.

Sebelumnya diberitakan, Turki, Swedia dan Finlandia menandatangani memorandum trilateral pada akhir Juni tentang proses keanggotaan NATO negara-negara Nordik setelah pertemuan penting KTT NATO di Madrid, di mana Ankara mendapatkan langkah-langkah konkret yang ditunggu-tunggu terutama di bidang terorisme.

Turki setuju untuk mencabut vetonya atas upaya Finlandia dan Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), setelah ketiga negara sepakat melindungi keamanan satu sama lain, mengakhiri drama berminggu-minggu.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!

 

Ikuti info dan artikel lainnya di VOI Sulsel, Klik Tautan Berikut untuk info selengkapnya.