MAKASSAR - Diduga terlibat dalam perkelahian antar geng yang berkuasa, belasan tahanan tewas dalam kerusuhan di penjara di Santo Domingo, Ekuador, Senin 18 Juli. Polisi dan militer bergerak cepat untuk mengendalikan situasi dan menguasai kembali penjara.
Sedikitnya 13 tahanan tewas dalam sebuah kerusuhan di dalam penjara, menurut badan penjara negara itu, menandai salah satu insiden kekerasan dalam penjara yang mematikan di negara Andes tersebut.
BACA JUGA:
Pemerintah Presiden konservatif Guillermo Lasso menghubungkan kekerasan penjara dengan perkelahian antara geng-geng, untuk menguasai wilayah dan rute perdagangan narkoba.
Diketahui, sebanyak 316 tahanan tewas dalam kerusuhan di berbagai penjara di seluruh Ekuador pada tahun lalu. Adapun kekerasan di penjara di Santo Domingo pada Bulan Mei mengakibatkan 43 kematian.
Insiden perselisihan
Polisi dan angkatan bersenjata merebut kembali kendali penjara, kata badan penjara SNAI di Twitter. Sebelumnya menyebut insiden itu sebagai "perselisihan".
"Sayangnya, personel dari pusat melaporkan hingga sekarang 13 tahanan tewas dan dua terluka," kata badan tersebut, seraya menambahkan penghitungan akhir akan dilakukan oleh kantor jaksa agung, melansir Reuters 19 Juli.
Secara terpisah, Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika menyebutkan sistem penjara Ekuador dirusak oleh pengabaian negara dan tidak adanya kebijakan yang komprehensif, serta kondisi yang buruk bagi narapidana.
Penjara negara itu menampung sekitar 33.900 orang dan 12,5 persen lebih dari kapasitas maksimum, menurut angka resmi.