Atribut Gus Dur Masih Digunakan untuk Dulang Elektabilitas, Yenny Wahid Sebut Cak Imin dengan Perumpamaan Ini
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. (ANTARA-Budi Candra Setya)

Bagikan:

MAKASSAR - Yenny Wahid tidak terima atribut ayahnya Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur masih digunakan untuk komoditas politik Ketua Umum PKB Muhaimim Iskandar alias Cak Imin.

Yenny awalnya menyinggung luka lama yang terjadi antara Gus Dur dengan Cak Imin termasuk Yenny Wahid. Dia menuturkan, Cak Imin yang merupakan keponakan Gus Dur bertindak kelewat batas saat diberi kesempatan masuk ke tubuh PKB.

Alih-alih menghormati Gus Dur yang sudah membangun PKB setelah reformasi atas rekomendasi warga Nahdliyyin, kata Yenny, Cak Imin menggelar muktamar tandingan yang berseberangan dengan Gus Dur.

"Ibaratnya Gus Dur bikin rumah, setelah rumahnya jadi, beliau bilang sama keponakannya, 'Ayo sini Min [Cak Imin], kamu tak kasih kamar paling besar'. Begitu kamar sudah dikasih, ternyata seluruh rumah dikuasain, Gus Durnya dikeluarkan. Itu kan yang terjadi seperti itu," ujar Yenny kepada wartawan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Minggu, 26 Juni.

Gunakan atribut Gus Dur untuk dulang suara

Yenny menjelaskan jejak perlakuan Cak Imin terhadap Gus Dur itu merupakan masa lalu. Namun, dia menegaskan Cak Imin harus mengikuti instruksi Gus Dur ketika menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Syura PKB.

Perintah itu terdapat dalam surat instruksi Nomor 3750/DPP-01/IV/A.1/XI/2008. Isinya, larangan penggunaan atribusi seperti foto, gambar, suara Gus Dur dalam segala kegiatan yang digelar Cak Imin.

Yenny menganggap Cak Imin masih tetap menggunakan atribut Gus Dur untuk mendulang suara agar elektabilitasnya naik dalam berbagai kesempatan.

"Tapi yang membuat kita merasa, fotonya Gus Dur masih dipajang di sana, seolah-olah Gus Dur masih bagian dari PKB Cak imin dan dipakai sebagai komoditas politik, dipakai untuk meraih suara konsituen," tutur putri kedua Gus Dur itu.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!

Ikuti artikel dan berita Sulsel terkini, klik link berikut untuk update info terbaru.