MAKASSAR - Presiden Volodymyr Zelensky menyebut langkah Uni Eropa untuk menerima Ukraina sebagai calon aksesi, sebagai kemenangan dan berjanji untuk tidak berhenti hingga Rusia mendapat kekalahan dan keanggotaan penuh telah diamankan.
Para pemimpin Uni Eropa secara resmi menerima Ukraina sebagai kandidat untuk bergabung dengan blok 27 negara, langkah geopolitik berani yang dipuji oleh Ukraina dan Uni Eropa sendiri sebagai momen bersejarah.
BACA JUGA:
"Ini adalah kemenangan," kata Presiden Zelensky yang tersenyum dalam video singkat yang diunggah ke saluran Instagram-nya, mencatat Ukraina telah menunggu 30 tahun untuk momen ini, melansir Reuters 24 Juni.
"Kita bisa mengalahkan musuh, membangun kembali Ukraina, bergabung dengan UE dan kemudian kita bisa beristirahat," katanya dengan suara rendah.
"Atau mungkin kita tidak akan beristirahat sama sekali - anak-anak kita akan tersinggung. Tapi tanpa keraguan, kita akan menang," tandasnya.
Terpisah, Andriy Yermak, kepala staf Zelenskiy, menjelaskan Kyiv akan segera mengimplementasikan rencana yang dibutuhkan untuk memulai pembicaraan aksesi.
"Ukraina akan berada di UE," tweetnya.
Ukraina jadi kandidat untuk bergabung dengan Uni Eropa
Sebelumnya diberitakan, Ukraina menjadi kandidat untuk bergabung dengan Uni Eropa pada hari Kamis, sebuah langkah geopolitik berani yang dipicu oleh invasi Rusia yang dipuji oleh Kyiv dan Brussel sebagai "momen bersejarah".
"Momen bersejarah," cuit kepala Dewan Eropa Charles Michel, menambahkan: "Masa depan kita bersama."
Para diplomat menyebutkan, Ukraina akan memerlukan satu dekade atau lebih untuk memenuhi kriteria untuk bergabung dengan UE. Namun Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, dia yakin Ukraina dan Moldova akan bergerak secepat mungkin untuk menerapkan reformasi yang diperlukan.
Persetujuan aplikasi pemerintah Kyiv oleh pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussels akan membuat marah Rusia, karena berjuang untuk memaksakan kehendaknya di Ukraina. Moldova juga menjadi kandidat resmi pada hari Kamis, menandakan niat blok tersebut untuk menjangkau jauh ke dalam bekas Uni Soviet.
Rusia telah lama menentang hubungan yang lebih erat antara Ukraina, sesama bekas republik Soviet, dengan kelompok-kelompok Barat seperti Uni Eropa dan aliansi militer NATO.