Status Meningkat ke Level III, Wisatawan dan Nelayan Diimbau untuk Tidak Dekati Gunung Anak Krakatau di Radius 5 Kilometer
Erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK). Senin, (25/4/2022). (via Antara)

Bagikan:

MAKASSAR - Status Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terletak di perairan Selat Sunda, antara Provinsi Banten dan Lampung meningkat menjadi level III dari sebelumnya level II.

"Statusnya GAK sudah ditingkatkan dari level II jadi level III sejak Minggu, 24 April pukul 18.00 WIB," kata Petugas Pos Pantau GAK di Lampung Selatan, Andi saat dihubungi dari Bandarlampung, Antara, Senin, 25 April. 

Pada Minggu dari Pos Pantau, Gunung Anak Krakatau terdengar mengeluarkan suara gemuruh dan juga terus mengalami erupsi dengan mengeluarkan lahar merah.

"Erupsi GAK pada Minggu ketinggian mencapai 3.000 meter, dan sinar apinya mencapai 200 meter maksimal dari puncak gunung," kata dia.

Imbauan untuk masyarakat

Ia pun menginfokan kepada masyarakat terutama nelayan dan wisatawan untuk tidak mendekati GAK dalam radius 5 kilometer dalam situasi level III.

Namun masyarakat masih tetap beraktivitas serta tidak termakan oleh isu-isu yang tidak bertanggungjawab kebenarannya terkait GAK.

"Masyarakat bisa menghubungi BPBD setempat atau ke Pos Pantau GAK untuk tau status dan situasinya. Untuk pagi tadi GAK mengalami penurunan aktivitas, namun kami akan terus pantau perkembangannya," kata dia.

Sementara itu, berdasarkan rilis resmi yang diinfokan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Kegempaan Gunung Anak Krakatau selama 1-24 April 2022 ditandai dengan terekamnya 21 kali gempa letusan.

Selanjutnya, 155 kali gempa embusan, 14 kali Harmonik, 121 kali gempa Low Frequency, 17 kali gempa Vulkanik Dangkal, 38 kali gempa Vulkanik Dalam, dan Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 - 55 mm (dominan50mm) serta terekam 2 kali gempa Tektonik Lokal, 6 kali gempa Tektonik Jauh dan 1 gempa Terasa dengan skala I MMI.

Pola fluktuasi cenderung meningkat tajam

Energi aktivitas vulkanik yang dicerminkan dari nilai RSAM (real-time seismic amplitude measurement) memperlihatkan pola fluktuasi dengan kecenderungan meningkat tajam sejak 15 April 2022.

Kemudian, secara pengamatan visual, tinggi embusan asap selama periode 1 - 24 April 2022 dari arah Pos PGA Pasauran dan Kalianda serta dari CCTV umumnya jelas hingga tertutup kabut.

Saat cuaca cerah teramati embusan asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal, tinggi kolom embusan sekitar 25 – 3.000 meter dari atas puncak GAK, dengan angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut.

Kemudian, teramati letusan dengan tinggi kolom 50 - 2.000 meter dari atas puncak gunung. Kolom abu letusan berwarna putih, kelabu hingga kehitaman dengan dominan arah angin ke tenggara dan selatan.