MAKASSAR - Ratusan ribu personel Polri diterjunkan dalam pengamanan arus mudik lebaran 2022. Para personel ditugaskan di seluruh titik di Indonesia.
"166.743 personel Mabes, Polda dan instansi terkait lainnya," ujar Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Eddy Djunaedi saat dikonfirmasi, Rabu, 13 April.
BACA JUGA:
Salah satu tugas ratusan ribu personel ini di antaranya mengurai kemacetan saat puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada 28 April. Selanjutnya, memeriksa kelengkapan syarat pemudik di pos pemantauan.
Syarat yang harus dilengkapi semisal membawa bukti hasil negatif RT-PCR test yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3x24 jam sebelum keberangkatan. Syarat ini berlaku bagi masyarakat yang baru mendapatkan vaksin dosis pertama.
Bagi masyarakat yang sudah menerima vaksin dosis kedua, cukup menyertakan hasil negatif melalui rapid test antigen yang berlaku 1x24 jam sebelum keberangkatan.
Sedangkan, bagi yang telah mendapatkan vaksin dosis ketiga (booster), tidak diwajibkan menyertakan hasil negatif RT-PCR maupun rapid test antigen.
"Polri nanti akan mendirikan pos pam (pengamanan, red) dan pos yan (pelayanan, red). Di pos yan itulah nanti bersama sama steakholder terkait lainnya ditempatkan ruang untuk vaksin maupun booster," kata Eddy.
Prediksi puncak arus mudik lebaran
Sebelumnya, Korlantas Polri memprediksi puncak arus mudik lebaran 2022 terjadi pada 29 dan 30 April. Sementara untuk arus balik sepekan kemudian atau 7 dan 8 Mei.
“Untuk mudik puncaknya tanggal 29 dan 30 (April, red). Sedangkan arus baliknya tanggal 7 dan 8 (Mei, red)," kata Eddy.
Dengan sudah adanya prediksi puncak arus mudik dan balik, Korlantas Polri pun telah menyiapkan skema antisipasi kepadatan kendaraan.
Bahkan, skema antisipasi yang disiapkan terbagi menjadi beberapa fase. Mulai dari normal hingga kemacetan parah.
“Antisipasi sudah disiapkan skenarionya mulai dari situasi normal, padat, macet sampai dengan situasi emergency,” ungkapnya.