Sepuluh Ranjau Laut Ukraina 'Lepas' di Laut Hitam, Rusia: Undang Ancaman Terhadap Kapal Dagang dan Mengkhawatirkan
Ilustrasi ranjau laut. (Wikimedia Commons/Andre Kaur)

Bagikan:

MAKASSAR - Rusia mengungkapkan sejumlah ranjau yang dipasang Ukraina di Laut Hitam kini 'lepas', mengapung di lautan dan tidak dipahami lokasi pastinya, serta dinilai berpotensi menimbulkan ancaman terhadap kapal dagang.

Sebanyak selusin ranjau yang ditambatkan Angkatan Laut Ukraina di Laut Hitam sekitar sebulan yang lalu, sekarang mengapung dan lokasi pastinya tidak diketahui, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov menjelaskan.

Menurut pejabat itu, selusin ranjau putus kabelnya karena kondisi yang tidak kuat menahan cuaca badai, hingga mengapung ke selatan di bagian barat Laut Hitam.

Perwira tinggi militer dengan pangkat mayor jenderal tersebut ingat, satu ranjau Ukraina sudah ditemukan dan dinetralkan oleh spesialis Turki baru-baru ini. Satu lagi diledakkan di perairan teritorial Rumania.

"Di mana sisa ranjau Ukraina, mungkin mengapung saat ini, menjadi kekhawatiran banyak orang," kata Konashenkov, dikutip dari TASS 1 April.

Tindakan kriminal Kyivv timbulkan ancaman

Dia menekankan, tindakan kriminal Kyivv tersebut mengundang ancaman terhadap kapal dagang dari semua negara Laut Hitam.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Pertahanan Nasional Turki pada Hari Senin mengumumkan, sebuah ranjau ditemukan di Laut Hitam dekat perbatasan dengan Bulgaria.

"Pada 28 Maret 2022, sebuah ranjau ditemukan di dekat perbatasan dengan Bulgaria di lepas pantai Igneada, di mana tim pertahanan bawah laut segera dikirim. Ranjau itu diamankan dan pekerjaan untuk menjinakkannya sedang berlangsung," kata pernyataan itu.

Tak lama berselang, tim spesialis Turki berhasil menetralisir ranjau tersebut, sebut Kementerian Pertahanan Nasional Turki.

"Tim pertahanan bawah laut menetralisir ranjau yang terdeteksi pada 28 Maret 2022, di luar kota Igneada," ungkap kementerian.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar menjelaskan, dia membahas masalah ini dengan perwakilan Rusia dan Ukraina. Menteri Akar juga menyebutkan bahwa setelah insiden itu, kapal penyapu ranjau Angkatan Laut Turki ditugaskan di wilayah tersebut.

Sepekan sebelumnya pada 19 Maret, Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) melaporkan ranjau yang ditempatkan oleh Angkatan Laut Ukraina di dekat pelabuhan Laut Hitam, dapat mengapung menuju Bosporus dan Laut Mediterania karena kabel putus.