MAKASSAR - Jubir Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya ternyata tidak memahami perkembangan terkini Ibu Kota Negara (IKN) yang bernama Nusantara. Bahkan singkatan dari IKN saja tidak dipahaminya.
"Ternyata IKN itu singkatan dari Ibu Kota Nusantara. Kaget saya," kata Mustofa lewat akun Twitternya, @TofaTofa_id, Jumat 11 Maret.
BACA JUGA:
Padahal IKN Nusantara baru saja memiliki pemimpin baru. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri yang melantik kepala eksekutif daerah yang berlokasi di Kalimantan Timur tersebut.
Namanya Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, masing-masing menjabat sebagai Kepala dan Wakil Kepala Badan Otorita IKN Nusantara. Keduanya diambil sumpah jabatan dan resmi menjadi pemimpin daerah usai dilantik Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Kamis, 10 Maret.
Bertujuan untuk pemerataan
Dalam kesempatan berbeda, Jokowi menjelaskan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN Nusantara bertujuan untuk mewujudkan pemerataan. Musababnya, selama ini perputaran ekonomi paling besar terjadi di Pulau Jawa.
Jokowi menjelaskan, saat ini 58 persen perputaran perekonomian Indonesia berada di Jawa. Hal itu yang menyebabkan semua orang ingin tinggal dan mencari penghasilan di Jawa, khususnya Jakarta sebagai Ibu Kota.
Dengan adanya pemindahan ibu kota, lanjut Jokowi, perputaran ekonomi bisa lebih menyebar ke daerah lainnya, terutama Nusantara.
"Magnetnya tidak hanya Jakarta, ada Nusantara. Magnetnya ada dua. Bisa ke sana, bisa ke sini. Artinya, perputaran ekonomi tidak hanya di Jawa," ujar kata Jokowi dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa, 1 Maret.