MAKASSAR - Ketegangan baru antara dua negara, Suriah dan Israel yang kembali saling menembakkan rudal mengakibatkan adanya korban tewas dan luka-luka.
Pertahanan udara Suriah pada Hari Rabu menembak jatuh sejumlah rudal Israel di sekitar wilayah ibu kota Damaskus, sebut TV Pemerintah yang juga memberitakan pertahanan udara negara itu menghadapi 'target musuh', mengutip Reuters 9 Februari.
BACA JUGA:
Sirene peringatan roket terdengar di Israel utara pada Rabu, jelas militer Israel. Peringatan mereka terdengar pada waktu yang hampir bersamaan dengan laporan dari Suriah.
Sementara itu, militer Israel menjelaskan mereka menyerang Suriah pada Hari Rabu, setelah rudal anti-pesawat diluncurkan ke Israel selama apa yang dilaporkan televisi Pemerintah Suriah adalah serangan sebelumnya di sekitar Damaskus.
Satu tentara tewas dan lima luka-luka
Seorang juru bicara militer menolak memberikan komentar terhadap laporan Suriah tentang serangan awal Israel di dekat ibu kota Suriah, yang dilaporkan menewaskan satu tentara dan melukai lima orang.
Namun, militer mengatakan serangan balasan di Suriah merupakan tanggapan atas peluncuran rudal anti-pesawat. Disebutkan rudal itu memicu sirene di beberapa bagian Israel dan Tepi Barat yang diduduki, namun meledak di udara.
"Menyusul peluncuran rudal anti-pesawat sebelumnya malam ini, Pasukan Pertahanan Israel menyerang baterai rudal permukaan-ke-udara dan radar yang menembaki pesawat angkatan udara Israel," tulis militer di Twitter.
Israel meluncurkan rudal permukaan-ke-permukaan dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, dengan pertahanan udara Suriah menembak jatuh beberapa di antaranya, sebut TV pemerintah Suriah.
"Agresi Israel" juga melancarkan serangan rudal pada Rabu sebelumnya dari tenggara ibu kota Lebanon, Beirut, tambah TV pemerintah yang melaporkan seorang tentara Suriah tewas dan lima luka-luka, mengutip sumber militer.
Untuk diketahui, Israel kerap melakukan serangan terhadap apa yang dikatakannya sebagai target Iran di Suriah, di mana pasukan yang didukung Teheran pimpinan Hizbullah Lebanon, mendukung Presiden Bashar al-Assad selama dekade terakhir dalam perang saudara Suriah.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!