Wali Kota Makassar Imbau Camat hingga RT/RW Tentukan Langkah Cepat Antisipasi Omicron
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto saat menggelar rapat terkait antisipasi lonjakan COVID-19 di Makassar. ANTARA

Bagikan:

MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menurunkan perintah kepada camat, lurah, hingga para ketua RT/RW untuk menentukan langkah cepat dalam mencegah penularan COVID-19 setelah varian Omicron meningkat secara nasional.

"Kasus COVID-19 khususnya Omicron secara nasional meningkat dan ini harus kita antisipasi agar penularan tidak meningkat drastis di Makassar," ujar dia di Makassar, Jumat 04 Februari.

Ia mengimbau seluruh jajaran di kecamatan hingga tingkat RT/RW untuk meningkatkan edukasi dan ajakan untuk vaksinasi, baik yang belum vaksinasi maupun melengkapi dosisnya, yakni dosis kedua.

Menurut dia, penularan Omicron dapat dicegah jika masyarakat telah mendapatkan vaksinasinya hingga selesai, termasuk menjaga diri dan keluarga, dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Solusi yang harus dilakukan adalah vaksinasi lengkap kalau dalam satu rumah ada satu orang saja yang vaksin itu sama saja tidak berguna, harus lengkap dua dosis," katanya.

Danny juga meminta seluruh tim detektor untuk turun langsung menyosialisasikan serta mengampanyekan vaksinasi 100 persen lengkap.

Pembentukan dokter kelas di setiap sekolah

Untuk pembelajaran tatap muka di sekolah, ia memerintahkan Kadis Pendidikan Muhyiddin membentuk dokter kelas di setiap sekolah.

"Kalau ada teman kelasnya tidak masuk sekolah, langsung dilaporkan ke 'command center', supaya diperiksa di rumahnya. Tim Raika berfungsi maksimal lagi sekarang. Tim 3T, untuk 'Covid Hunter' kita perbaiki termasuk vaksinator juga akan diperbaiki lebih cepat," katanya.

Ahli epidemiologi Unhas Ansariadi mengungkapkan hasil studi baru menjelaskan virus varian Omicron banyak tinggal di tenggorokan, walaupun tidak seperti varian Delta, yang menjangkiti paru-paru namun, masyarakat tidak boleh lengah.

"Perlu ada penekanan vaksinasi, karena dampaknya jauh lebih berat dari mereka yang sudah divaksin. Seiring berjalan waktu, kalau sudah 24 bulan efektifnya akan berkurang sampai 49 persen," katanya.

Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!