Kabar Baik! Harga Minyak Goreng dan Cabai Mulai Turun di Makassar
Ilustrasi cabai yang harganya mulai turun dari Rp85 ribu per kilogram menjadi Rp55 ribu per kg di pasar tradisional Makassar. Antara

Bagikan:

MAKASSAR - Seiring dengan normalnya permintaan di pasaran, harga minyak goreng dan cabai rawit mulai beranjak turun di pasar tradisional Makassar.

"Harga minyak goreng curah kini sudah bisa ditebus Rp18 ribu - Rp19 ribu per liter dari harga sebelumnya Rp20 ribu per liter," kata Pedagang sembako, H Syamsyiah di Makassar, Senin 10 Januari.

Menurut dia, selain harga minyak goreng yang sudah mulai turun, harga cabai rawit yang saat pergantian tahun kemarin mencapai Rp100 ribu per kg, kini sudah dijual dengan harga Rp50 ribu - Rp55 ribu per kg.

Hal itu dibenarkan pedagang lainnya di Pasar Pabaeng-baeng Makassar, Nurlia.

Dia menjelaskan, harga jenis sembako yang sempat melonjak pada saat jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yaitu telur ayam ras yang menembus harga Rp55 ribu per rak. Namun saat ini dijual Rp47 ribu per rak.

Penurunan harga beberapa jenis sembako dan komoditi strategis seperti cabai, tidak terlepas dari peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulsel.

Operasi pasar untuk netralisasi harga

Sebelumnya Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman sudah memberikan instruksi kepada pihak dinas atau lembaga terkait agar turun melakukan Operasi Pasar (OP) untuk menetralisasikan harga di pasaran.

Hal itu ditindaklanjuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar, Perum Bulog Sulselbar dan instansi terkait lainnya yang tergabung dalam TPID Sulsel.

Menurut Kepala Kanwil VI Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Hilman Pujana, untuk menurunkan harga sembako yang menanjak, pihak KPPU menjalankan pengawasan ketat dalam pendistribusian komoditi strategis dan jenis sembako yang menjadi pemicu inflasi.

Hal tersebut sesuai dengan tugas dan peran KPPU untuk melakukan pengawasan, dan mencegah pihak yang sengaja menimbun komditi untuk meraup keuntungan pribadi.

BACA JUGA:


Ikuti info dan berita lainnya VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!

Terkait