Walhi Dorong Pemerintah Jaga Kelestarian Sisa Hutan di Sulsel Bersama-sama
Kondisi hutan yang telah menjadi tempat pembalakan liar di hutan Sulawesi Selatan. ANTARA

Bagikan:

MAKASSAR - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi Selatan mendorong pemerintah daerah mulai dari Gubernur hingga Bupati dan Wali Kota untuk bersama-sama menjaga kelestarian hutan yang tersisa di Sulawesi Selatan.

"Pada tahun 2022 ini, kami coba mengajak pemerintah daerah, bupati dan wali kota untuk bersama melindungi dan menyelamatkan hutan yang tersisa di Sulawesi Selatan," kata Direktur Eksekutif WALHI Daerah Sulawesi Selatan Muhammad Al Amin di Makassar, Senin 10 Januari.

Proses pemulihan hutan

Pemerintah daerah akan diajak untuk bersama-sama memulihkan hutan yang mengalami kerusakan akibat pembangunan, pembalakan, dan berbagai alih fungsi lainnya.

"Paling urgent itu terutama melindungi hutan yang masih tersisa, ini harus dilindungi segenap cara, harus dijaga dengan berbagai cara," kata Amin.

Menurutnya, pemerintah harus bersedia untuk mulai memikirkan peningkatan ekonomi di sektor lain, tidak serta merta penebangan yang berisiko kepada pengrusakan hutan.

"Karena kita harus melindungi hutan yang tersisa," ujarnya.

Catatan akhir tahun Walhi mendapati tutupan lahan hutan yang berbeda dari tahun 2010 jika dibanding tahun 2020. Secara signifikan, tutupan lahan dari tahun ke tahun semakin berubah dengan banyaknya rongga-rongga dalam hutan karena telah dialihfungsikan.

Selanjutnya, tercatat persentase tutupan hutan sebesar 32 persen atau 1.479.181 hektare dan tutupan non hutan sebanyak 68 persen atau 3.180.562 hektare.

Kolaborasi dengan banyak pihak

Maka dari itu, Walhi Sulsel akan mengawali tahun 2022 dengan berkolaborasi bersama banyak pihak, mulai dari masyarakat lokal, adat, anak muda, dan perempuan.

"Itu untuk mengkampanyekan, mendorong dan melakukan pemulihan penyelamatan hutan dari ancaman," ujar Amin.

Saat ini, kata Amin, seluruh pihak harus turun tangan untuk bersama-sama memulihkan kondisi hutan seperti sedia kala tanpa melihat profesi maupun tempat bekerja

'Termasuk juga dengan pelaku usaha untuk bisa memelihara hutan dari kerusakan yang sangat luar biasa dan luas ini," kata dia.

Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!