Sebanyak 3.000 Bayi Penyu Sungai Asli Amazon Dirilis di Hutan Peru
Ilustrasi bayi penyu Sungai Amazon podocnemis unifilis. (Wikimedia Commons/Haplochromis)

Bagikan:

Makassar—Sejumlah 3.000 bayi penyu sungai asli hutan hujan Amazon dirilis ke sungai Peru pada Hari Kamis setelah menetas dari telur yang sebelumnya disimpan di pantai buatan sebagai bagian dari upaya konservasi.

Penyu sungai dianggap "rentan" oleh International Union for Conservation of Nature dan telah selama bertahun-tahun dibunuh untuk menjadi konsumsi manusia, atau disimpan sebagai hewan peliharaan.

"Pentingnya terletak pada konservasi spesies di kawasan itu, karena sudah lama terancam," kata Sabrina Pipa, ahli biologi yang bekerja di bidang perlindungan penyu air tawar.

"Tujuannya adalah repopulasi spesies," sambungnya seperti dikutip dari Reuters 13 November.

Penyu sungai ini mempunyai nama ilmiah Podocnemis unifilis, tetapi orang Peru menyebutnya taricayas. Mereka berbintik kuning, sedangkan untuk usia bayi hanya berukuran beberapa inci.

Hutan hujan Amazon terbesar setelah Brasil

Diketahui, Peru mempunyai bagian hutan hujan Amazon terbesar kedua setelah Brasil. Para ilmuwan sepakat dan menyatakan pentingnya melestarikan hutan hujan Amazon, karena kemampuannya menyerap gas rumah kaca dan menghindari bencana perubahan iklim.

Namun, selama dua dekade terakhir, lebih dari 19.700 kilometer persegi (7.600 mil persegi) Amazon Peru sudah dihancurkan.

Pipa menjelaskan, proyek taricaya diawali pada 2019 dan telah melindungi sekitar 6.000 penyu sungai, selain yang dikonservasi tahun ini.

Upaya pelestarian penyu sungai ini mendapat sambutan hangat dari penduduk setempat. Orang-orang berkumpul di kota Iquitos untuk melihat bayi penyu berjalan menyusuri pantai sungai menuju air.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!