Produsen Vaksin Moderna Kembangkan Vaksin COVID-19 Gabungan Booster dengan Vaksin Flu
Ilustrasi vaksin Moderna. (Wikimedia Commons/Senior Airman Eugene Oliver)

Bagikan:

MAKASSAR - Produsen vaksin COVID-19 Moderna Inc., pada Hari Kamis 09 September, menjelaskan tengah mengembangkan vaksin tunggal yang menggabungkan booster melawan COVID-19 dengan vaksin flu eksperimentalnya.

Perusahaan berharap pada akhirnya menambahkan vaksin yang sedang dikerjakan untuk virus pernapasan (RSV) dan penyakit pernapasan lainnya sebagai suntikan tahunan.

"Kami percaya ini adalah peluang yang sangat besar yang ada di depan kami, jika kami dapat membawa ke pasar penguat tahunan pan-respiratory dengan kemanjuran tinggi," terang Chief Executive Officer Moderna Stéphane Bancel saat presentasi di hadapan para investor, mengutip Reuters Jumat 10 September.

"Kami percaya Moderna bisa menjadi yang pertama memasarkan peluang baru yang penting ini," sambungnya. Diketahui, perusahaan sedang menjalankan uji klinis untuk vaksin RSV pada orang dewasa yang lebih tua.

Moderna diketahui sudah memiliki beberapa kandidat vaksin influenza dalam pengembangan. Vaksin baru menggabungkan suntikan flu eksperimental yang terjauh bersama dengan vaksin COVID-19 nya.

Analis Oppenheimer & Co Hartaj Singh menjelaskan, berita uji klinis vaksin kombinasi yang kemungkinan akan dimulai selama 6-12 bulan ke depan merupakan kejutan positif bagi investor.

"Pertanyaannya adalah, setelah pandemi berakhir, berapa total penjualan vaksin dan seberapa besar Moderna bisa memperluas pasar itu," kata Singh.

Moderna dan Pfizer Inc. dan mitra vaksin Jerman BioNTech SE diperkirakan akan menghasilkan miliaran dolar dari vaksin penguat COVID-19, kata analis dan investor layanan kesehatan.

Uji coba tahap menengah

Selain pengembangan yang dilakukan, Moderna juga memberikan pembaruan pada uji coba tahap menengah yang sedang berlangsung yang menguji vaksin COVID-19 resminya pada anak-anak berusia 6 bulan hingga 11 tahun. Ini sedang menguji dosis suntikan 50 mikrogram dalam uji coba pediatrik yang melibatkan 4.000 anak.

Vaksin Moderna, yang menerima otorisasi penggunaan darurat untuk dua dosis 100 mikrogram untuk orang berusia 18 tahun ke atas di Amerika Serikat (AS) pada bulan Desember, saat ini sedang ditinjau oleh FDA untuk digunakan pada remaja.

Moderna mengatakan, studi pemilihan dosis untuk kelompok usia yang berbeda seperti 2 tahun hingga kurang dari 6 tahun, dan 6 bulan hingga di bawah 2 tahun, masih berlangsung.

Selain Moderna, Novavax Inc. yang belum memiliki izin AS untuk vaksin COVID-19, mengatakan pada Hari Rabu telah memulai studi tahap awal untuk menguji kombinasi vaksin flu dan COVID-19.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!