Makassar—Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan menyebut kenaikan harga obat-obatan dan produk kesehatan lainnya menjadi penyumbang inflasi sebesar 0,09 persen pada Juni 2021.
Kepala BPS Sulsel Suntono di Makassar, Senin, 02 Agustus menjelaskan untuk pengeluaran pada kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,70 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 108,20 pada Juni 2021 menjadi 108,96 pada Juli 2021.
"Ada lima kelompok pengeluaran dan pada kelompok kesehatan itu menyumbang paling besar sekitar 0,70 persen," ujarnya melalui saluran media sosialnya.
Suntono mengatakan, dari kelompok itu juga masih ada subkelompok obat-obatan dan produk kesehatan yang sumbangan inflasinya juga jauh lebih besar yakni 1,26 persen.
Beberapa komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini yaitu: obat gosok seperti minyak kayu putih dan sejenisnya, vitamin, obat flu dan lainnya.
Dari lima kota IHK yang menjadi sampel pendataan empat diantaranya mengalami inflasi dan satu kota lainnya mengalami deflasi.
Lima kota di antaranya Bulukumba dengan inflasi 0,05 persen, Makassar 0,07 persen, Parepare 0,26 persen, Palopo 0,58 persen, dan Watampone yang deflasi minus 0,12 persen persen.
Penyebab inflasi
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang dinyatakan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,20 persen.
Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,21 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,19 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,70 persen.
Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,21 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,02 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,19 persen; sementara kelompok pengeluaran transportasi mengalami deflasi sebesar 0,25 persen.
"Selau ada komoditas yang memberikan andil inflasi dan juga deflasi. Biasanya 10 komoditas penyumbang inflasi dan ada 10 juga komoditas penyumbang deflasi," ujarnya.
BACA JUGA:
Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!