SULAWESI SELATAN – Proyek energi baru dan terbarukan (RBT) mulai digalakkan pemerintah di tahun 2021 ini. PT. Pertamina yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN) tidak luput mendukung langkah tersebut.
Melalui Direktur Utama PT. Pertamina Nicke Widyawati, diketahui terdapat tiga langkah strategis untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan isu EBT di Indonesia.
“Pertama dalam bidang elektrifikasi, yakni kami akan fokus pada pemanfaatan panas bumi (geothermal) dan penggunaan panel surya sebagai sumber energi,” jelas Nicke dalam webinar Kamis, 28 Januari.
Pertamina akan Bangun Sumber Energi EBT Capai 1,3 Gigawatt.
Khusus geothermal, menurut Nicke Pertamina akan berencana mengembangkan sumber energi ramah lingkungan dengan target mencapai 1,3 gigawatt.
“Lalu, yang kedua kami akan mengoptimalkan penggunaan energi yang ada pada sektor transportasi dan mobilitas, seperti optimalisasi program biosolar B30 dan memperluas stasiun pengisian energi bagi mobil listrik,” paparnya.
Ketiga, Nicke menjelaskan langkah selanjutnya adalah meningkatkan penggunaan gas pada berbagai aspek kegiatan.
“Pemanfaatan gas mempunyai posisi yang penting saat ini, karena gas merupakan sumber energi transisi yang menjadi jembatan antara conventional energy dan renewable energy,” tandasnya.
BACA JUGA:
Perlu diketahui, Pertamina berperan cukup strategis dalam menyediakan energi di Indonesia. Perusahaan migas tersebut pada 12 Juni 2020, resmi membentuk lima subholding di bawah perseroan.
Kelima entitas di antaranya adalah Upstream Sub Holding, Gas Subholding, Refinery and Petrochemical Sub Holding, NRE Sub Holding, dan Commercial and Trading Sub holding.
Selain agenda Pertamina dalam mengelola EBT, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!