Rekayasa Belaka, Peluru dari Brigadir J Sengaja Diarahkan ke Tembok untuk Alibi, Tak Ada Baku Tembak
Photo by Max Kleinen on Unsplash

Bagikan:

MAKASSAR - Semua cerita di awal kasus penembakan di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, perlahan-lahan makin terasa cuma rekayasa belaka. Tidak ada ajang saling umbar senjata di rumah yang jadi saksi bisu pembunuhan keji itu.

Secara blak-blakan, pengacara Bharada E, M. Burhanuddin menjelaskan kepada VOI, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E memang berada di rumah dinas ketika peristiwa berlangsung. Namun dipastikan, tidak ada yang namanya baku tembak bak film action.

"Tidak ada memang, kalau informasi tidak ada baku tembak," ucap M. Burhanuddin, Senin 8 Agustus.

Kepada mereka, Bharada E memastikan tidak ada peristiwa tembak-menembak tersebut. Proyektil yang berserakan hingga bersarang di dinding, hanyalah alibi semata.

Parahnya lagi, senjata milik Brigadir J sengaja diletuskan ke arah atas. Supaya ada terkesan telah terjadi baku tembak seperti cerita awal antara Brigadir J dan Bharada E.

"Untuk tembak ke atas ya, agar terkesan proyektil baku tembak," ucap M. Burhanuddin.

Namun yang jadi pertanyaan, apakah peluru dari senjata milik Brigadir J dimuntahkan setelah dia tewas atau tidak, ini yang belum terjawab.

Mengingat lagi kronologi versi eks Kapolres Jaksel Kombes Pol Budhi Herdi Susianto

Selasa, 12 Juli silam, Kapolres Jakarta Selatan kala itu, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menyelenggarakan jumpa pers resmi. Dengan detail dia menceritakan setiap bagian dalam peristiwa pembunuhan 8 Juli lalu.

Istri Irjen Sambo yang baru saja pulang dari luar kota, kelelahan hingga tertidur di dalam kamar. Di saat inilah --kata polisi-- Brigadir Josua kemudian masuk dan melakukan pelecehan.

"Ibu sempat teriak dan kemudian sempat minta tolong kepada personel lain yang memang ada di rumah tersebut. Jadi ibu teriak minta tolong kepada saudara R dan saudara M. Berapa kali minta tolong dan teriakan ini rupanya membuat saudara J panik sehingga pada saat itu juga mendengar suara langkah yang turun dari kebetulan saudara R di lantai 2 rumah tersebut bersama dengan saksi K," jelas Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.

"Baru separuh tangga kemudian melihat saudara J keluar dari kamar tersebut dan menanyakan ada apa. Bukan dijawab tapi dilakukan dengan penembakan," lanjutnya.

Tembakan yang dilepaskan Brigadir Josua tidak mengenai Bharada E dan cuma terkena tembok. Bharada E coba berlindung di balik tangga mengarah ke atas.

"Karena saudara R juga dibekali senjata, dia kemudian mengeluarkan senjata yang ada di pinggangnya. Nah ini kemudian terjadi penembakan," sambung dia.