MAKASSAR - Politikus Partai Gerindra, Mohamad Taufik mengaku dirinya belum menyampaikan surat pengunduran dirinya sebagai kader Gerindra walaupun sempat berencana mundur beberapa saat lalu.
"Sampai sekarang belum (mengundurkan diri dari Gerindra) saya," kata Taufik saat dihubungi, Jumat, 22 Juli.
BACA JUGA:
Taufik memilih menunggu keputusan pemecatan dari Gerindra. Sebab, Taufik sudah diusulkan lebih dulu untuk dipecat sebelum dirinya resmi mundur.
Usulan pemecatan ini dilandasi dari hasil rekomendasi Majelis Kehormatan Partai (MKP) Gerindra. Namun, keputusan pemecatan Taufik berada di tangan Ketua Umum Prabowo Subianto lewat Dewan Pimpinan Partai (DPP) Gerindra.
"Orang sampai sekarang saya belum dipecat, ya enggak keluar, lah," ungkap Taufik.
Saat ini, muncul desakan dari DPC Partai Gerindra Jakarta Timur agar Taufik segera dipecat. DPC Gerindra Jaktim pun menggugat Prabowo selaku Ketua Dewan Pembina Gerindra serta menggugat DPP Gerindra ke pengadilan untuk segera menjalankan rekomendasi pemecatan Taufik seperti yang diusulkan MKP.
Rencana hengkang dari Partai sudah ada
Terkait hal ini, Taufik enggan memberi tanggapan berlebih. Sebab, menurut dia, DPC Jaktim tidak memegang kewenangan untuk mendesak DPP dalam memberi suatu keputusan.
"Saya enggak usah tanggapi. Waktu itu kan saya diusulin dipecat, kan. Jadi itu yang gugatnya juga salah. Mereka menggugat seolah-olah saya sudah dipecat, padahal itu kan hanya usulan," urainya.
Sebagaimana diketahui, Pada 2 Juni lalu, Taufik membenarkan dirinya berencana hengkang dari Partai Gerindra. Taufik mengaku ingin menyampaikan pengunduran dirinya pada 22 Juni.
Namun, pada 7 Juni, MKP Gerindra mengeluarkan rekomendasi pemecatan Taufik kepada DPP Gerindra. Pimpinan sidang MKP Gerindra menjelaskan, keputusan usulan pemecatan ini berdasarkan rangkaian proses yang cukup panjang dari akumulasi kesalahan dan pelanggaran yang telah dilakukan oleh Taufik sebagai kader Partai Gerindra, mulai dari perhelatan Pilpres 2019 sampai saat ini.