MAKASSAR - Mulai 2 Juni 2022, film Ngeri Ngeri Sedap siap tayang di bioskop. Ditulis dan disutradarai oleh Bene Dion Rajagukguk, Ngeri Ngeri Sedap berkisah tentang hubungan keluarga dengan empat anak, di mana masing-masing mempunyai masalah yang akrab dengan kehidupan penonton.
Keempat anak tersebut yakni Domu (Boris Bokir), si sulung yang tak mendapat restu cinta dari orang tuanya. Sarma (Gita Bhebhita), anak perempuan satu-satunya yang mau tidak mau tetap tinggal di kampung halaman untuk menjaga orang tuanya, Gabe (Lolox) si anak ketiga yang merantau namun dianggap tak membanggakan orang tua, dan Sahat (Indra Jegel), bungsu yang lebih dekat dengan keluarga lain di perantauan.
BACA JUGA:
Tiga dari empat kakak-beradik itu lebih suka menetap di perantauan. Padahal, orang tua mereka sangat merindukan anak-anaknya untuk pulang ke kampung halaman.
Akhirnya, orang tua mereka pura-pura bertengkar dan ingin bercerai demi mendapatkan perhatian dari anak-anaknya.
"Ini semua terjadi di keluarga. Walaupun kadang kita berusaha menyembunyikan, tapi faktanya tidak semua keluarga baik-baik saja. Padahal, keluarga seharusnya jadi tempat yang paling damai," kata Bene dalam rilis yang diterima VOI, Kamis, 12 Mei.
Pesan positif bagi penonton
Bene pun berharap hadirnya film tersebut dapat memberikan dampak positif bagi siapapun yang sedang mengalami konflik di dalam keluarganya.
“Harapannya dengan film ini, orang sadar bahwa keluarga itu tempat orang pulang tempat datang tempat cerita, baik buruk, keluarga harusnya menerima dan menjadi teman,” katanya.
Dipa Andika selaku produser film juga menyampaikan harapan serupa. Selain menjadi film keluarga yang menghibur, "Ngeri Ngeri Sedap" juga diharapkan dapat menjadi pengingat bahwa sebesar apapun masalah, keluarga akan selalu menjadi tempat kembali.
“Dalam kehidupan banyak yang mengubah kita, namun pada akhirnya, kepada keluarga lah kita semua kembali," kata Dipa.
Selain dibalut dengan komedi segar yang menghibur, film Ngeri Ngeri Sedap juga akan menyajikan keindahan alam di sekitar Danau Toba dan Bukit Holbung. Dengan demikian, film tersebut juga diharapkan dapat mengenalkan keindahan alam Sumatera Utara yang lebih luas lagi kepada penonton.