Makassar--Keluhan sakit perut pada anak-anak memerlukan pertolongan orangtuanya dengan segera. Terkadang, mereka tak menjelaskan apapun. Namun ada pula yang mempengaruhi kebiasaannya sehari-hari.
Seringkali sakit perut berkaitan dengan pola makan. Meskipun ada faktor lain, tetapi tanda-tanda ketika anak-anak mengalami masalah pencernaan wajib kita kenali, berikut tanda-tandanya.
BACA JUGA:
1. Berat badan naik atau turun drastis
Perubahan yang terjadi secara drastis perlu diwaspadai, termasuk pada berat badan anak. Pasalnya, berat badan dipengaruhi nafsu makan, metabolisme, dan kebiasaan pemilih dalam makan. Pada batas tertentu, pemilih tidak memicu masalah. Tetapi perhatikan naik turunnya berat badan anak agar kesehatan pencernaan tetap terpantau baik.
2. Sakit perut
Mengutip WebMD, Kamis, 24 Februari, sakit perut pada anak bisa menjadi pertanda mengalami masalah. Umumnya, ia mengalami sembelit, diare, keracunan makanan, gastroenteritis atau flu perut, gastritis, dan makan terlalu banyak. Beberapa tanda sakit perut yang kurang umum, antara lain alergi makanan, sindrom iritasi usus, radang usus buntu, obstruksi usus, dan radang paru-paru.
Rekomendasi Chris Tolcher, MD., asisten profesor klinis pediatri di Fakultas Kedokteran Universitas California Selatan, jika sakit perut berlangsung lebih dari dua minggu dan parah, periksakan ke dokter anak.
3. Sembelit dan diare
Hal yang menyebabkan sembelit seperti stres latihan toilet, diet rendah serat, kurang cairan, kurang olahraga, sindrom iritasi usus besar, kebiasaan buang air besar yang buruk, diabetes, atau pengaruh obat. Gejalanya meliputi sakit perut, kram perut, buang air besar keras dan sedikit.
Apabila anak tidak buang air besar sekali setiap hari dan menemukan darah pada tinja disarankan segera memeriksakannya ke dokter.
4. Muntah
Anak-anak muntah bisa disebabkan berbagai hal, beberapa diantaranya bisa karena terkena infeksi virus, mabuk perjalanan, keracunan makanan, demam, batuk, dan makan terlalu banyak. Kondisi psikologis seperti terlalu bersemangat, gugup, atau khawatir juga menyebabkan muntah. Selain kondisi menengah hingga ringan, penyakit serius seperti meningitis, radang usus buntu, dan penyumbatan virus ditandai dengan muntah.
Pertolongan perlu segera dilakukan, terutama ketika muntah lebih dari sekali, ada darah atau empedu dalam muntah, atau jika anak berusia di bawah 6 tahun dan tidak bisa menahan cairan. Untuk anak yang lebih besar, jika mereka muntah lebih dari dua kali dalam 24 jam, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter. Anda juga perlu menghubungi dokter jika muntah diikuti demam, diare, atau tanda-tanda dehidrasi.
5. GERD
Bukan hanya orang dewasa yang dapat mengalami GERD (Gastroesofageal Refluks), tetapi juga anak-anak. Anak-anak yang masih sangat kecil bisa mengalaminya karena dipicu dari alergi makanan atau mengalami masalah dengan sfingter esophagus. Untuk anak-anak, hindari mengonsumsi makanan yang memicu GERD, seperti peppermint, cokelat, dan makanan berlemak.