Memahami Kaitan Antara Masalah Pencernaan dengan Kesehatan Mental
Ilustrasi (Andrea Piacquadio/Pexels)

Bagikan:

MAKASSAR - Banyak hal yang dapat menimbulkan masalah pada pencernaan sehingga perut Anda selalu terasa tidak nyaman. Selain salah makan atau tanda penyakit tertentu, ternyata kesehatan mental yang bermasalah juga dapat menjadi penyebab.

"Koneksi antara stres dengan pencernaan sangat kuat. Saya mendapat pasien setiap minggu yang memiliki gejala pencernaan yang berkaitan dengan stres dan kecemasan. Gejala paling umum adalah sembelit, diare, kram perut, kembung, dan refluks mulas,” ujar Nicole Beurkens, Ph.D., seorang psikolog berlisensi dan spesialis nutrisi. Jadi, intinya yaitu semua masalah kesehatan dapat mengundang masalah bagi perut Anda.

Ada alasan kuat yang mendasari terjadinya hal tersebut, yaitu karena hubungan gut-brain-axis dan microbiome atau kumpulan bakteri yang hidup di saluran pencernaan Anda. Nicole mengungkapkan, usus dan otak berjalan dua arah dan saat otak mulai berada di bawah tekanan, maka usus merespons dengan adanya peningkatan bakteri yang menjadi tidak seimbang sehingga mengarah pada perubahan fungsi neurotransmitter (senyawa kimiawi dalam tubuh) dan pada akhirnya menimbulkan peningkatan stres dan kecemasan di otak.

Tips untuk menjaga pencernaan

Andrea Shin, M.D., ahli gastroenterologi, juga menjelaskan bahwa kesehatan mental yang terganggu dapat mengakibatkan peradangan dan bahkan mengubah cara perut mencerna makanan dan mencerna berbagai nutrisi. “Ketika stres atau cemas, sistem saraf simpatik akan diaktifkan, yang menyebabkan usus menjadi lebih tegang dan menimbulkan kram, diare atau sembelit,” katanya.

Untuk mengantisipasinya, Dr. Andrea menyarankan untuk menjaga emosional diri yang menjadi salah satu cara cepat untuk memulihkan kembali pencernaan yang lebih baik. Menggabungkan latihan fisik, meditasi, dan kebiasaan makan yang sehat, akan sangat berguna. Nicole menambahkan, tidur berkualitas setiap malam yang mendukung kesehatan usus dan kesehatan mental, serta mengurangi asupan kafein, makanan berlemak, produk susu, makanan dan minuman olahan, sambil memperbanyak buah dan sayuran dan biji-bijian. Semua hal tersebut juga dapat membantu proses Anda.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!