MAKASSAR - Bentrokan warga di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah disebut Polda Maluku disebabkan permasalahan lahan. Salah satu kelompok warga menggarap perkebunan di lahan konflik.
"Salah satu warga membuka lahan untuk berkebun, kemudian salah satu warga dari desa tetangga ini menegur yang bersangkutan mengatakan 'kenapa kamu buka lahan ini', sementara lahan ini masih berkonflik," ujar Kabid Humas Polda Maluku Kombes Muhammad Roem Ohoirat kepada VOI, Rabu, 26 Januari.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Merasa Prihatin Atas Insiden Bentrok di Wadas, Ketum PKB Imbau Masyarakat untuk Musyawarah
09 Februari 2022, 12:09
Permasalahan itu selanjutnya menjadi pemicu. Sebab, jelas Roem, kedua kelompok warga dari Desa Kariuw dan Desa Ori memang sudah mempunyai konflik berkepanjangan.
"Kemudian merembet sampai dengan dan memang sebelumnya di antara kedua desa ini memang sudah ada konflik menyangkut dengan batas tanah yang sudah sejak lama konfliknya," kata Roem.
Dua orang tewas
Akibat bentrokan tersebut, dua orang tewas dan tiga orang luka-luka. Satu dari korban terluka merupakan anggota Polri.
"Ada dua korban meninggal dunia dan tiga korban luka-luka," katanya.
"Dari tiga korban luka-luka ini salah satunya adalah anggota Polri," sambungnya.
Ada pun, bentrokan antar dua kelompok warga terjadi di perbatasan Desa Kariuw dan Desa Ori, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku pada Rabu, 26 Januari.