Menjadi Strategi, Wisata Halal Dukung Pengembangan Sektor Pariwisata Madura
Tangkapan layar Guru Besar Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Dr Erni Sri Rahayuningsih, SE, ME dan Dr Lukman Wijaya Baratha pada virtual meeting. ANTARA

Bagikan:

MAKASSAR - Guru Besar Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Dr Erni Sri Rahayuningsih, SE, ME menjelaskan, wisata halal merupakan salah satu strategi yang digunakan dalam pengembangan sektor pariwisata di Madura.

"Dalam mengembangkan sektor pariwisata dilakukan tiga langkah strategis yakni dasar, terapan dan pengembangan yang melibatkan para pihak (multistkeholder)," kata Erni pada webinar membahas ‘Strategi Kelola dan Pasarkan Destinasi Wisata Desa' yang dipantau di Makassar, Selasa 25 Januari.

Khusus di lingkup perguruan tinggi, lanjut dia, adalah dengan membuat program dan kurikulum kepariwisataan dan penerapan dilakukan lewat pertukaran pelajar, penelitian dan KKN Tematik.

Selanjutnya, untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata, dilakukan penyebaran proyek kemanusiaan dan wirausaha melalui start up melalui Program Merdeka Belajar.

Hal tersebut sejalan dengan pandangan Dr Lukman Wijaya Baratha dari UTM.

Pengembangan Halal Center UTM

Dia menjelaskan, selain penguatan kerja sama dengan semua stakeholder, juga dilakukan pengembangan Halal Center UTM.

Peresmian Halal Center UTM itu telah dihadiri oleh Wapres RI dan menjadi motivasi pengembangan sektor pariwisata di Madura.

Sementara untuk pengembangan desa wisata di Sulsel, salah satunya terdapat di kawasan wisata karst Rammang-Rammang di Kabupaten Maros.

Desa wisata tersebut telah diresmikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Salahuddin Sandiaga Uno pada medio 2021.

Menurut Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Maros, Ferdiansyah, kehadiran Menparekraf telah memberikan efek domino untuk mempromosikan destinasi wisata karst di Kabupaten Maros yang juga dijuluki Butta Salewangang itu.

Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!