Makassar--Setiap orang tentunya memiliki cara pandang yang berbeda-beda terhadap masalah. Bagi Ustaz Yusuf Mansyur (UYM), makin banyak masalah bagi dia, maka semakin banyak keberkahan yang datang. Kok bisa begitu?
Ini adalah pengalaman pribadi yang dialaminya langsung. Meski diberitakan dalam kasus hukum dalam soal investasi, dia menghadapi semuanya dengan tenang dan sabar. Bagi dia, masalah itu harus dihadapi. Selain menghadapi persoalan yang muncul sesuai dengan karakter masalahnya, UYM juga mengimbanginya dengan sedekah.
"Saat ada masalah saya mengiringinya dengan bersedekah. Saya akan cari orang-orang yang terserang penyakit kanker parah. Lalu menemui orang yang akan diamputasi karena diabetes yang dideritanya dan beragam orang kesusahan lainnya," katanya.
Setelah mendatangi orang-orang yang sedang tak beruntung itu, Yusuf Mansyur akhirnya dapat melakukan introspeksi dengan masalah yang dia hadapi. Ternyata masalah dirinya tak lebih berat dari yang dihadapi orang-orang yang ditemuinya. "Saat melihat masalah yang mereka hadapi ternyata masalah yang ada di saya itu kecil banget," lanjut pengasuh dan pendiri Pondok Pesantren Daarul Quran ini.
Masalah tak harus disesali
Masalah bagi UYM tak harus disesali dan dimusuhi. "Makin banyak masalah makin berkah," katanya. "Makian, cacian, bullyan, hinaan orang lain pada dirinya adalah pupuk. Ibaratnya orang lain capek-capek cari pupuk untuk memupuk tanaman agar berbuah bagus, eh ini orang datang dengan membawa pupuk itu, ya saya terima," kata penceramah yang banyak menyampaikan soal sedekah dalam konsep the Power of Sedakah ini.
Saat "pupuk" itu datang, kita jangan kembalikan lagi pada yang memberi. "Terima itu jangan dibalikkan lagi. Ada orang yang bilang saya bodoh, saya engga boleh mengatakan hal sama kepada orang yang mengatakan hal itu. Terima saja dan jadikan itu menjadi masukan. Jadi bisa belajar dan belajar lagi," katanya.
Apa yang dilakukan Ustaz Yusuf Mansyur sejatinya menyerap energi negatif yang masuk dan mengubahnya menjadi energi positif. Dalam bahasa dia, makin banyak masalah makin banyak keberkahan yang akan datang. Namun, tak semua orang mampu menerapkan konsep ini. Bagaimana dengan Anda?
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!
Terkait
