MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) menjadi wakil Indonesia sebagai pembicara dalam ajang Summit for Democracy yang digelar secara virtual oleh Woodrow Wilson International Center for Scholars dengan tema Mayors Delivering Democracy Daily.
Danny Pomanto mengungkapkan, perjalanan karirnya selama berpolitik berdemokrasi di Makassar tercipta karena masyarakatnya yang berani dan cerdas.
BACA JUGA:
“Makassar kota ini luar biasa. Rakyatnya berani dan cerdas. Hal ini dibuktikan dengan kemenangan kotak kosong pada pilkada beberapa tahun lalu di mana masyarakat percaya akan kinerja saya melalui program Makassar Sombere’ Smart City," kata dia dikutip Antara, Selasa, 7 Desember.
Danny Pomanto menyatakan, selama berkarier politik, ia maju kembali sebagai calon wali kota periode keduanya tahun 2018, hingga didiskualifikasi oleh penyelenggaraan pemilu atau KPUD Makassar karena dianggap melanggar aturan mutasi, dan rivalnya kala itu maju melawan kolom kosong, tetapi mayoritas masyarakat malah memilih kolom kosong.
Terpilih kembali di tahun 2020
Selanjutnya pada tahun 2020, Pilkada Makassar kembali diselenggarakan, dengan empat pasangan calon. Pemilihan kepala daerah berlangsung alot, namun Danny akhirnya ditetapkan sebagai pemenang.
Ia juga menyebutkan bagaimana merangkul beberapa orang yang dulunya disebut Avengers kemudian diubah menjadi Bassi Barania (orang berani) untuk melihat dan menyatakan kritik membangun terhadap kinerja pemerintah.
"Menariknya, Mereka inilah yang menjadi penggerak di Makassar dan secara tidak langsung menerapkan politik demokrasi di masyarakat," papar Wali Kota Makassar dua periode ini.
Meskipun waktu yang ditentukan haya tiga menit, Danny Pomanto mampu meyakinkan dunia bahwa Makassar mampu menjadi kota yang menerapkan politik demokrasi yang baik.
Rencananya, pada Juni 2022 di Amerika Serikat, kegiatan tersebut akan diselenggarakan kembali untuk tahapan berikutnya. Dalam ajang tersebut dia mewakili Indonesia bersama 11 wali kota lain di dunia membahas perjalanan politik demokrasi.
Danny Pomanto terpilih dari enam kepala daerah di Indonesia yang sebelumnya diusulkan, dan kemudian bergabung dengan para kepala daerah lainnya se-dunia pada ajang Summit for Democracy.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!