5 Kebiasaan yang Berpotensi Memperlambat Kerja Metabolisme Tubuh
Ilustrasi penyebab metabolisme lambat (Unsplash/Thought Catalog)

Bagikan:

MAKASSAR - Metabolisme adalah proses kerja sel-sel tubuh mengubah sumber bahan energi, seperti gula dan lemak, agar menjadi energi yang dapat dimanfaatkan. Gula dan lemak diubah oleh semua sel, termasuk sel otot, menjadi edenosin trifosfat atau ATP sehingga bisa berkontraksi ketika beraktivitas secara normal.

Beberapa kesalahan gaya hidup, besar pengaruhnya pada kerja metabolisme tubuh. Kebiasan yang keliru bisa mempersulit penurunan berat badan. Ternyata, kebiasaan di bawah ini justru rentan memperlambat kerja metabolisme tubuh.

Sedikit konsumsi makanan protein

Penelitian menunjukkan bahwa protein meningkatkan metabolisme. Bahkan efek termis protein lebih tinggi dibanding karbohidrat dan lemak. Peningkatan metabolisme dari protein sekitar 20-30 persen, lebih tinggi dibanding karbohidrat sekitar 5-10 persen, dan 3 persen lemak.

Temuan yang paling mengejutkan, ternyata lebih sedikit konsumsi protein, lebih sedikit pula penurunan kalori untuk energi harian. Meski penurunan tidak terlalu signifikan atau sekitar 97 kalori dari 297-423 ketika konsumsi protein lebih sedikit. Tetapi disarankan konsumsi 1,2 gram protein setiap kilogram berat badan atau 1,2 x 70 kilogram = 84 gram protein setiap harinya. Ini perlu dilakukan untuk mencegah metabolisme tubuh melambat selama dan setelah penurunan berat badan.

Makan terlalu sedikit kalori

Alih-alih menurunkan berat badan, menurunkan jumlah asupan kalori harian justru memperlambat metabolisme istirahat secara signifikan. Sebuah studi membuktikan dalam sebuah penelitian, ketika wanita gemuk makan 420 kalori per hari selama 4-6 bulan, jumlah kalori yang terbakar selama istirahat menurun drastis.

Dilansir Healthline, Kamis, 25 November, penurunan asupan kalori ternyata membuat tubuh Anda merasakan makanan langka dan menurunkan kerja dalam membakar kalori. Rekomendasinya, pilih sumber kalori sehat dengan tidak banyak pemotongan asupan sehingga metabolisme tetap bekerja optimal.

Kurang gerak

Gaya hidup sedentary kerap tak disadari jadi penghambat kerja metabolisme. Artinya kurang gerak dapat menyebabkan penurunan yang signifikan dalam jumlah kalori yang dibakar setiap hari. Rekomendasinya, selain rutin berolahraga, aktivitas berdiri, naik tangga, membereskan rumah dapat membantu membakar kalori.

Kualitas tidur kurang

Sejumlah penelitian telah mencatat bahwa kurang tidur dapat menurunkan tingkat metabolisme dan justru bisa menambah berat badan. Buruknya lagi, kualitas tidur yang kurang meningkatkan risiko sejumlah penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan depresi.

Minum minuman manis

Minuman bergula berbahaya begi kesehatan. Konsumsi terlalu banyak gula, dikaitkan dengan resistensi insulin, diabetes, dan obesitas. Pasalnya, sering mengkonsumsi minuman manis dapat memperlambat metabolisme tubuh.

Agar metabolisme tubuh tak melambat, temuan sebuah studi membuktikan bahwa latihan kekuatan atau olahraga kardio, misalnya, membantu meningkatkan tingkat metabolisme pada kondisi tubuh sehat. Anda yang mempunyai riwayat penyakit jantung dan kelebihan berat badan juga disarankan melakukan olahraga yang mengasah kekuatan tubuh untuk membantu meningkatkan metabolisme.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!