Mengenal Konglomerat TP Rachmat Pemilik Grup Triputra yang Memiliki Harta Rp30 Triliun
Pengusaha senior Theodore Permadi Rachmat. (Foto: Dok. Grup Triputra)

Bagikan:

MAKASSAR - Pengusaha senior Theodore Permadi Rachmat nampaknya masih ingin terus mengembangkan bisnis yang ia miliki di usia yang akan memasuki 77 tahun.

Terbaru, taipan yang akrab disapa TP Rachmat itu disebutkan akan membawa PT Dharma Polimetal Tbk. menerbitkan saham baru sekitar 15 persen dari jumlah modal yang disetor penuh pada saat Initial Public Offering (IPO), atau sebanyak banyaknya 705.882.300 lembar saham.

Melalui harga penawaran antara Rp500 hingga Rp620 per lembarnya, maka entitas usaha dengan kode saham DRMA ini diyakini mampu meraup dana segar maksimal Rp437,6 miliar.

“70 persen dana IPO akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka ekspansi bisnis perseroan. Kemudian, 25 persen digunakan untuk menambah modal dan kepemilikan anak usaha dan sisanya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan modal kerja dan kebutuhan lain,” demikian keterangan resmi DRMA seperti yang diberitakan VOI sebelumnya.

Sejatinya, TP Rachmat bukan orang yang berasal dari keluarga sembarangan. Pamannya, William Soeryadjaya, adalah tokoh kunci pendiri Astra International pada 1968. Dia diketahui sempat bekerja di Astra hingga berhasil menduduki posisi sebagai CEO.

Setelah menduduki posisi puncak, TP Rachmat memutuskan untuk keluar dan merintis perusahaan sendiri. Pada 1998, berdirilah Grup Triputra dengan bidang garapan empat sektor berbeda, antara lain agribisnis, manufaktur, pertambangan dan perdagangan & jasa. Dari sini dia mampu mengeruk kekayaan dengan perkiraan harta Rp30 triliun menurut Forbes edisi November 2021.

Apa saja perusahaan yang dimiliki oleh TP Rachmat sehingga mampu menyandang status sebagai salah satu orang paling kaya di Indonesia? Berikut informasi yang redaksi rangkumkan untuk pembaca.

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)

Perusahaan ini merupakan salah satu penyedia jasa transportasi terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar utama pada sektor korporasi. ASSA mengklaim telah bekerja sama dengan 1.500 perusahaan di Indonesia dengan jumlah armada 25.000 unit dan 3.900 pengemudi.

Grup Triputra menjadi pemilik ASSA melalui PT Daya Adicipta Mustika dengan saham sebanyak 18,32 persen. Selain itu, secara pribadi TP Rachmat juga mempunyai ASSA dengan saham langsung 4,98 persen.

PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)

Perusahaan ini merupakan ujung tombak TP Rachmat di bidang agribisnis dengan bisnis utama pengolahan kelapa sawit. Disebutkan jika TAPG juga masuk dalam sektor karet.

Tercatat, Triputra Agro Persada mempunyai area produktif seluas 1.400 hektar yang tersebar di Jambi dan Kalimantan. Grup Triputra menjadi pemegang saham TAPG dengan komposisi 22,89 persen. Diikuti kemudian PT Daya Adicipta Mustika dengan 14,01 persen, dan PT Persada Capital Investama sebesar 23,24 persen.

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)

DSNG adalah perusahaan agribisnis dengan bisnis utama pengolahan kelapa sawit dengan lahan produksi seluas 112.450 hektar. Pada mulanya, DSNG difokuskan untuk aktivitas pengolahan kayu bagi pangsa mancanegara. Namun, pesona harga komoditas yang cukup baik membuat entitas usaha ini kemudian beralih mengolah sawit sebagai lini utama.

PT Kirana Megatara Tbk (KMTR)

Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri pengolahan karet dengan kapasitas produksi 500.000 ton pertahun. Dengan bekal 15 fasilitas di Kalimantan dan Sumatera, KMTR merupakan salah satu pemain besar dalam sektor ini. TP Rachmat melalui Grup Triputra menjadi pemilik PT Kirana Megatara dengan komposisi 30 persen.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!