Makassar—National Aeronautics and Space Administration (NASA) berencana untuk menempatkan pembangkit listrik tenaga nuklir di Bulan dan meminta ide dari pihak luar untuk pelaksanaannya.
Dalam misi kali ini, NASA menjalin kerja sama dengan Laboratorium Nasional Departemen Energi di Idaho, Amerika Serikat (AS) untuk mendirikan sumber listrik yang tidak bergantung pada Matahari, dalam rangka menjalankan misi ke Bulan pada akhir dekade ini.
BACA JUGA:
"Menyediakan sistem daya tinggi yang andal di Bulan adalah langkah vital berikutnya dalam eksplorasi ruang angkasa manusia, dan mencapainya ada dalam genggaman kami," ungkap pimpinan Proyek Tenaga Permukaan Fission di lab, Sebastian Corbisiero.
Mengutip Phys, Sabtu, 20 November, nantinya, sumber daya fisi akan dimanfaatkan untuk mendukung kehidupan manusia permanen di Bulan, sebelum misi berawak di masa depan untuk menjelajahi Mars.
NASA menjelaskan kekuatan permukaan fisi dapat memberikan kekuatan yang melimpah dan berkelanjutan, tidak peduli bagaimana kondisi lingkungan di Bulan atau Mars. Reaktor ini akan dibangun di Bumi dan kemudian dikirim ke Bulan.
"Saya berharap sistem tenaga permukaan fisi akan sangat bermanfaat bagi rencana kami untuk arsitektur daya di Bulan dan Mars dan bahkan mendorong inovasi untuk digunakan di Bumi," ujar administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa NASA, Jim Reuter.
Proposal reaktor
Jika ada yang ingin memberikan ide, NASA menjelaskan bahwa proposal reaktor harus mencakup rencana untuk inti reaktor berbahan bakar uranium, sistem untuk mengubah tenaga nuklir menjadi energi yang dapat dimanfaatkan, sistem manajemen termal untuk menjaga reaktor tetap dingin, dan sistem distribusi yang menyediakan tidak kurang dari 40 kilowatt energi. Daya listrik harus terus menerus dialirkan selama 10 tahun.
Reaktor tersebut juga harus mampu menghidupkan dan mematikan dirinya sendiri alias berjalan otomatis tanpa bantuan manusia dan dapat beroperasi dari dek pendarat Bulan. Selain itu, reaktor juga harus mampu dipindahkan dari pendarat, dijalankan pada sistem bergerak dan diangkut ke lokasi di mana ia akan beroperasi.
Ketika diluncurkan dari Bumi ke Bulan, reaktor harus muat di dalam silinder yang memiliki diameter 12 kaki (4 meter) yang panjangnya 18 kaki (6 meter). Beratnya tidak boleh lebih dari 13.200 pon (6.000 kilogram). Perlu dicatat, semua proposal untuk proyek tersebut harus diajukan paling lambat 19 Februari 2022.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!