Sebut Kekhawatiran Terhadap Korea Utara yang Lanjutkan Uji Coba Nuklir, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Desak Pejabat untuk Tetap Waspada
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol. (Wikimedia Commons/DEMA/Yang Dong Wook)

Bagikan:

MAKASSAR - Presiden baru Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyebutkan pada hari Rabu bahwa situasi keamanan di semenanjung Korea tengah sulit, mengutip pembicaraan mengenai kemungkinan uji coba nuklir oleh Korea Utara.

Yoon membuat komentar selama pertemuan dengan sejumlah menteri, mendesak para pejabat untuk tetap waspada dan memberi respons lebih baik dalam situasi seperti itu, menurut laporan dari kantor kepresidenan Korea Selatan.

"Situasi keamanan sulit, dengan banyak dari luar negeri juga khawatir di tengah pembicaraan (Korea Utara) melanjutkan uji coba nuklir," ujar Presiden Yoon, melansir Reuters 11 Mei.

Presiden Yoon yang dilantik pada Hari Selasa di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea, dengan Korea Utara menguji serangkaian senjata baru, termasuk yang terbaru yang terjadi hanya tiga hari sebelum pelantikannya.

Kenaikan harga jadi masalah terbesar

Dia juga menjelaskan dalam pertemuan itu, bahwa kenaikkan harga-harga adalah masalah terbesar yang dihadapi perekonomian.

"Perekonomian berada dalam situasi yang sangat sulit dan masalah utama adalah pertumbuhan harga," katanya.

"Kita perlu melakukan tinjauan menyeluruh terhadap berbagai indikator dan terus mempelajari cara untuk menahan harga berdasarkan analisis sumber pertumbuhan harga," tandasnya.

"Situasi keamanan sulit, dengan banyak dari luar negeri juga khawatir di tengah pembicaraan (Korea Utara) melanjutkan uji coba nuklir," ujar Presiden Yoon, melansir Reuters 11 Mei.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah meminta Korea Utara untuk menyerahkan senjata nuklirnya, sebagai imbalan atas bantuan ekonomi besar-besaran.

Pada pengambilan sumpahnya pada Hari Selasa, Presiden Yoon mendeskripsikan rudal Pyongyang sebagai ancaman bagi keamanan regional dan global.

"Jika Korea Utara benar-benar memulai proses untuk menyelesaikan denuklirisasi, kami siap bekerja dengan masyarakat internasional untuk menyajikan rencana berani yang akan sangat memperkuat ekonomi Korea Utara, meningkatkan kualitas hidup rakyatnya," sebutnya seperti melansir The National News dari AFP.

Artikel ini pernah ditayangkan sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan

Ikuti artikel dan berita Sulsel terkini, klik link berikut untuk update info terbaru.